Kontras.id (Pohuwato)- Upaya perbaikan lingkungan akibat aktifitas psrtambangan oleh APRI Pohuwato, tidak hanya sebatas penimbunan lubang galian tambang, reklamasi dan normalisasi sungai. Dimana APRI juga akan melakukan perbaikan sampai pada penghijauan kembali.
Wakil Ketua APRI Pohuwato, Rahmat Tantu, saat diwawancarai mengatakan bahwa saat ini APRI tengah melakukan upaya rehabilitasi lingkungan. Dengan menimbun kembali lubang-lubang bekas galian tambang.
“Juga melakukan reklamasi untuk memulihkan kembali aliran sungai. Serta melakukan pengerukan atau normalisasi aliran sungai yang sudah terdampak sedimentasi akibat aktifitas pertambangan,” ujarnya.
Tak sampai disitu, dijelaskan Rahmat bahwa APRI juga akan melakukan penghijauan kembali di lokasi-lokasi bekas tambang. Serta di bantaran-bantaran aliran sungai.
“Sudah ada koordinasi dengan pimpinan BPDAS provinsi, merencanakan koordinasi normalisasi aliran sungai. Di bantaran aliran sungai Botudulanga itu ada penanaman bambu kuning, juga kita berupaya ada bibit-bibit tanaman berupa pohon mahoni dan lain-lain,” jelasnya.
Sebanyak tiga unit alat berat yang digunakan saat ini untuk perbaikan lingkungan. Akan tetapi diakui Rahmat, ini masih kurang dari yang diharapkan.
“Dan kedepan akan diupayakan untuk ditambah lagi karena dilihat dari situasi saat ini masih kekurangan,” tambahnya.
Mengenai realisasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), disampaikan Rahmat bahwa APRI saat ini pun masih terus konsisten dalam memperjuangkannya.
“Alhamdulillah kita pun mendapat perhatian dan dukungan penuh oleh pemerintah daerah dan pemerintah provinsi. Insya Allah mari sama-sama kita doakan WPR di Pohuwato bisa segera terwujud,” pungkasnya.
Penulis : Hitler Simanungkalit Redaktur : Anas Bau