Kontras.id (Gorut) – Para aktivis muda Gorontalo Utara (Gorut) mendesak Ketua KNPI, Mikdad Yeser untuk segera mundur diri. Pasalnya menurut mereka, sejak dilantik awal bulan Januari 2020 hingga hari ini belum ada program kerja yang nampak.
“Hingga hari kita belum mengetahui sudah sejauh mana eksistensi KNPI Gorut dalam menjalani roda organisasi kepemudaan. Pasalnya sudah 100 hari masa kerja sampai saat ini program kerja belum nampak. Kalau tidak mampu lebih baik mudur saja,” tegas Ismail Musada kepada media ini, Minggu 19/07/2020.
“Peran pemuda dalam membantu masyarakat yang sedang menghadapi pandemi Covid-19 sangat penting. Minimal KNPI membentuk tim relawan membantu pemerintah dan masyarakat dalam melawan virus ini,” kata Ismail.
“Diitambah sudah sejauh peran KNPI dalam menanggapi isu TKA Cina dan tenaga kerja asal luar daerah yang rencananya akan datang ke Gorut. Ya minimal bikin kajian seberapa jauh pengaruh terhadap tenaga kerja lokal kita maupun kontribusi mereka (TKA dan TKLD_red) untuk daerah ini,” sambung Ismail.
Ditempat terpisah, aktivis Suprianto Nuna juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, dengan kondisi daerah yang menghadapai berbagai macam persoalan peran pemuda sangat dibutuhkan. Terutama persoalan kedatangan TKA, sementara begitu banyak tenaga kerja lokal yang di PHK.
“Disinilah peran KNPI selaku organisasi kepemudaan sangat dibutuhkan. KNPI harus mampu berkontribusi untuk kemajuan pemuda dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kepemudaan seperti tingkat pengangguran. Namun saat ini KNPI Gorut terlihat seperti buta dan tuli terhadap persoalan ini. Bila tidak mampu mengemban amanah kepemudaan, maka silahkan mengundurkan diri saja,” tutur Suprianto.
“Memundurkan diri secara terhormat lebih bijak dari pada bertahan namun tidak bisa berkontribusi kepada daerah dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Jangan numpang pada KNPI untuk ingin jadi besar,”
tutup Arief sapaan akrabnya.
Ketua KNPI Mikdad Yeser saat dikonfimasi melalui via WhatsApp menjelaskan, belum nampaknya program KNPI Gorut karena masih ada kekurangan dokumen.
“Makanya kami perlu kehati-hati dalam mengeluarkan statement dan itu se-provinsi Gorontalo. Terkait kedatangan TKA Cina ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama keuntungan daerah,” jelas Mikdad.
“Saya sebagai ketua KNPI tidak menghambat TKA masuk ke Gorut, kalau itu memang menguntungkan daerah dalam hal percepatan pembangunan di PLTU. Untuk teman-teman aktivis minta agar penempatan kerja TKA list, kalau buruh kasar ya diblok saja masuk PLTU. Karena banyak masyarakat kita yang butuh pekerjaan,” tutup Mikdad.(06)