Example floating
Example floating
DaerahLegislator

Kontaktor 2 Ruas Jalan Telaga Cs Dinilai Tidak Profesional, PKS : Putusin Kontraknya

×

Kontaktor 2 Ruas Jalan Telaga Cs Dinilai Tidak Profesional, PKS : Putusin Kontraknya

Sebarkan artikel ini
Komisi III
Foto : Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo saat meninjau dua proyek multiyears pekerjaan jalan Raja Wadipalapa - Bulila dan Jalan SP. 3 Tuladenggi - SP. Tenggela Batas Kota, Selasa (08/03/2022),(foto Thoger/Kontras.id).

Kontras.id, (Gorontalo) – Pekerjaan dua ruas jalan multiyears di Kecamatan Telaga Cs minim progres, Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Gorontalo, Eman Mangopa mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah tegas terhadap Kontraktornya.

Dua proyek ruas jalan yang dimaksud oleh Eman Mangopa antara lain, pekerjaan peningkatan jalan Raja Wadipalapa – Bulila dengan total anggaran Rp 16,9 Miliar milik PT. Bima Panca Karya dan pekerjaan peningkatan jalan SP. 3 Tuladenggi – SP. Tenggela Batas Kota dengan nilai kontrak sebesar Rp 17,1 Miliar milik PT. Farel Anugrah Mandiri.

Eman mengatakan, dua proyek strategis tersebut diduga bermasalah karena hanya jalan di tempat dan tidak ada progres. Padahal kata Eman, pemerintah telah memberi waktu yang cukup panjang kepada pihak ketiga untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut.

“Kami sangat menghargai dan mendukung upaya kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi jika kondisi pekerjaan seperti ini sungguh sangat keterlaluan, tak profesional. Biar mereka kapok lebih baik putus kontrak,” tegas Eman, Rabu (9/3/2022).

Eman menilai, pekerjaan yang minim progres seperti itu bukan saja menghambat pembangunan daerah. Namun, bisa jadi kualitas pekerjaan jadi buruk karena dikerjakan secara terburu-buru.

“Analogi saya sederhana, apapun yang kita kerjakan dengan waktu yang tidak normal maka hasilnya akan buruk. Nah hasil di lapangan sudah kami lihat sendiri, kami turun ke lokasi proyek itu,” ujar Eman.

Menurut Eman, dua kontraktor asal Jawa Barat dan Sulawesi Tenggara sebagai penyedia jasa yang telah bermintra dengan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan itu seharusnya memberikan kualitas terbaik demi pembangunan di Kabupaten Gorontalo.

“Harusnya kesempatan yang diberikan oleh pemerintah kepada kedua kontraktor ini benar-benar digunakan dengan baik, bukan memberi contoh yang tidak baik,” tegas Eman.

“Saya berharap para kontraktor di daerah jangan tidak seperti itu. Hindari hal-hal yang dapat menurunkan kualitas pekerjaan. Jika memang belum mampu mengelola pekerjaan besar seperti itu, jangan ikut tender,” tandas Eman.

Penulis : Thoger
Share :  
Example 120x600