Kontras.id, (Gorontalo) – Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Gorontalo, Eman Mangopa khawatir, pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah pusat dapat berpengaruh pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
Eman mengatakan, beban belanja untuk tahun 2022 akan semakin menumpuk seiring dengan dikuranginya DAU oleh pemerintah pusat. Belum lagi kata Eman, ditambah dengan beberapa tagihan yang nantinya tidak terbayarkan di akhir tahun. Maka, sudah pasti hal itu bakal dihitung menjadi beban di 2022.
“Sehingga saya khawatir 2022 nanti, akan ada pos-pos belanja yang susah direalisasikan. Seperti pembiayaan untuk honorer atau tenaga kontrak, maupun pembiayaan yang bersifat lokal,” kata Eman belum lama ini.
“Tapi itupun kita masih menunggu hasil rasionalisasi KUA (Kebiajakan Umum Anggaran) PPAS (Prioritas Plafon Anggaran Sementara) 2022 yang sementara di laksanakan oleh pemerintah daerah. Semua akan lihat seperti apa hasil rasionalisasi itu,” tegas Eman.
Baca Juga : DAU Turun 43 Milyar, Banggar DPRD Kabgor Skors Rapat Pembahasan KUA PPAS
Eman menuturkan, walaupun refocusing tidak ada lagi karena Codid-19 mulai melandai, tetap dirinya belum 100 persen yakin kalau belanja daerah 2022 akan berjalan normal. Pasalnya Eman menyampaikan, pengurangan 43 milyar jauh lebih dasyat dari refocusing.
“Jangan lagi ada penetapan pendapatan yang terlalu tinggi prediksinya. Karena kita belum tahu akan seperti apa ke depan. Jangan sampai ada varian baru lagi dan lain sebagainya yang akan muncul,” tutur Eman.
“Kita bisa melihat realisasi pendapatan asli daerah (PAD) di tahun sebelumnya. Jadi jangan justru memproyeksi terlalu tinggi dan mempengaruhi pada belanja yang bersifat lokal. Ini yang akan jadi bumerang lagi di kemudian hari,” tandas Eman.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau