Kontras.id, (Bolmut) – Pasca dikeluhkan oleh para petani, nelayan dan sopir truk, pegisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bintauna Kabupaten Bolmut akhirnya kembali normal.
Pantauan Kontras.id pada Jumat, 21/11/2025 sore, menunjukkan antrean yang sebelumnya mengular kini sudah tidak terlihat. Pengisian BBM berjalan lancar, tanpa hambatan.
Truk-truk pengangkut barang, kendaraan pribadi, hingga transportasi logistik yang biasanya mengantri lama, kini dapat mengisi BBM tanpa perlu menunggu lama.
Pemulihan kondisi ini terjadi hanya beberapa jam setelah Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi merespons cepat keluhan masyarakat mengenai kelangkaan solar di wilayah tersebut.
Baca Juga: Petani, Nelayan dan Sopir Truk Keluhkan Kelangkaan Solar di SPBU Bintauna Bolmut
Salah satu pengelola SPBU Bintauna, Feby Mamahit mengakui bahwa kiriman solar malam sebelumnya mengalami lonjakan drastis.
“Iya, semalam BBM jenis Solar masuk sebanyak 16.000 liter. Biasanya kami hanya menerima 8.000 liter,” ungkap Feby kepada Kontras.id.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan suplai ini menjadi kunci pulihnya kondisi. Namun, ia belum bisa memastikan apakah pola pengiriman besar ini akan berlanjut.
“Kalau berarti seterusnya ketambahan 8.000 liter, saya belum bisa pastikan. Kita lihat perkembangan ke depan,” tambahnya.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan Pemulihan Pasokan Solar di Bintauna Bolmut
Sejumlah warga yang ditemui mengaku lega karena antrean panjang sudah tidak ada lagi.
“Sudah aman. Tidak antri lagi seperti kemarin,” kata seorang pengguna solar.
Masuknya suplai besar 16 ribu liter itu dinilai menjadi faktor utama yang mengakhiri kelangkaan solar di kawasan Bintauna.
Warga Bintauna, terutama nelayan, petani, sopir angkutan barang, dan pelaku transportasi, berharap suplai solar ke SPBU bisa terus stabil agar kejadian serupa tidak terulang.
Sebagai informasi, berita ini telah disunting karena ada kekeliruan tentang jumlah stok solar yang diterima SPBU Bintauana sebesar 16 ribu liter, bukan 18 ribu liter.














