Example floating
Example floating
AdvertorialDaerahPemerintahan

Profiling ASN Dinilai Picu Keresahan, Sekda Kabupaten Gorontalo Tegaskan Peluang Terbuka

×

Profiling ASN Dinilai Picu Keresahan, Sekda Kabupaten Gorontalo Tegaskan Peluang Terbuka

Sebarkan artikel ini
Kabupaten Gorontalo
Suasana rapat pemutakhiran data jabatan melalui aplikasi SIMONA Kemendagri di ruang Dulohupa Kantor Bupati pada Rabu, 19 November 2025,(foto Humas Pemkab Gorontalo).

Kontras.id, (Gorontalo) – Penerapan Profiling ASN (ProASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo mulai menimbulkan kegelisahan di kalangan aparatur, terutama dari kelompok pejabat fungsional.

Kebijakan pemetaan kompetensi dan potensi ASN tersebut kini menjadi perhatian karena dianggap belum sepenuhnya melibatkan seluruh pegawai.

Pada tahap awal, asesmen ProASN hanya dilakukan bagi pejabat struktural. Kondisi ini membuat banyak ASN mempertanyakan apakah langkah tersebut akan memengaruhi kesempatan mereka untuk berkarier di jabatan struktural di masa mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Sugondo Makmur menanggapi hal ini saat rapat pemutakhiran data jabatan melalui aplikasi SIMONA Kemendagri di ruang Dulohupa Kantor Bupati, Rabu 19/11/2025. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah ASN telah menyampaikan keresahan mereka lewat pesan pribadi.

Menurut Sugondo, kegelisahan itu muncul karena mereka merasa tidak diberi ruang ikut serta dalam proses Profiling ASN, sehingga dikhawatirkan menutup peluang untuk menduduki jabatan struktural. Padahal, kata dia, mekanisme tersebut bukan proses seleksi jabatan, melainkan pemetaan menyeluruh terhadap kemampuan aparatur.

Ia menegaskan bahwa Profiling ASN merupakan tahapan penting dalam memperbaiki manajemen talenta dan memastikan setiap ASN ditempatkan sesuai kebutuhan organisasi.

“Secara prinsip, mekanisme ini berlaku untuk seluruh ASN. Namun pada tahap awal, pelaksanaannya berada di bawah penyelenggaraan BKN dan pesertanya masih dibatasi pada pejabat struktural. Ke depan, pemerintah daerah memastikan bahwa seluruh ASN tanpa kecuali akan dijadwalkan mengikuti proses ini,” ungkap Sugondo.

Ia menambahkan bahwa penerapan penuh sistem ini baru dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, sementara pemerintah kabupaten kota masih dalam proses menuju implementasi total manajemen talenta.

Karena itu, ia meminta ASN, terutama pejabat fungsional untuk tidak merasa terancam. Selama manajemen talenta belum dijalankan sepenuhnya, kesempatan promosi ke jabatan struktural tetap tersedia bagi siapa pun yang memenuhi syarat.

“Tidak menutup kemungkinan pejabat fungsional dipromosi ke struktural,” tandas Sugondo.

Share:  
Example 120x600