Kontras.id, (Bolmut) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali menunjukkan komitmen kuat dalam membangun keluarga tangguh dan generasi berencana.
Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA), langkah strategis diwujudkan lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) lintas instansi dalam pelaksanaan Program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Penguatan Ketahanan Keluarga di Satuan Pendidikan.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 28/10/2025, menjadi momentum penting bagi DPPKBPPPA Bolmut dalam memperluas sinergi bersama lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat.
MoU tersebut melibatkan Kementerian Agama Bolmut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bolmut, TP PKK Kabupaten Bolmut, serta tiga satuan pendidikan yakni SMAN 1 Bolangitang Barat, MTsN 2 Bolmut, dan SMPN 4 Bolmut.
Kepala DPPKBPPPA Bolmut, Yani Lasama, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata sinergi lintas sektor dalam memperkuat pendidikan kependudukan di tingkat sekolah.
“Program Sekolah Siaga Kependudukan adalah upaya kita menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya perencanaan keluarga, tanggung jawab sosial, dan masa depan yang berkelanjutan. Sekolah menjadi ruang terbaik untuk membentuk generasi yang berkarakter dan peduli terhadap isu kependudukan,” ujar Yani.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penguatan ketahanan keluarga melalui dunia pendidikan merupakan langkah jangka panjang yang sejalan dengan visi pembangunan daerah.
Dengan menanamkan nilai-nilai kependudukan di sekolah, siswa diharapkan tumbuh menjadi generasi yang sadar akan pentingnya keseimbangan antara pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
“Kami tidak hanya berbicara tentang angka atau data kependudukan, tetapi bagaimana nilai-nilai berkeluarga, menghargai kehidupan, dan menjaga keseimbangan sosial menjadi bagian dari proses pendidikan anak-anak kita,” tambah Yani.
Yani menegaskan, kerja sama ini tidak hanya berhenti pada seremoni penandatanganan, melainkan akan berlanjut pada aksi nyata di lapangan.
“Kami akan terus mengawal implementasi program ini agar benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam membentuk keluarga yang kuat, harmonis, dan berdaya,” pungkasnya.














