Kontras.id, (Gorontalo) – Pemerintah Kabupaten Gorontalo menempatkan sektor pendidikan sebagai salah satu agenda utama pembangunan jangka menengah 2025-2030.
Komitmen tersebut ditegaskan Bupati Sofyan Puhi yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Sugondo Makmur saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Inovasi Daerah Bidang Pendidikan di Resto Bukit Proja, Selassa 16/09/2025.
Dalam kesempatan itu, Sugondo membawakan materi bertajuk Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Inovasi Daerah di Kabupaten Gorontalo. Ia menekankan bahwa visi pembangunan lima tahun mendatang dikemas dalam tema besar “Restorasi Kabupaten Gorontalo Berkemajuan dan Berkelanjutan”.
Menurut Sugondo, makna restorasi tidak sebatas memperbaiki kekurangan, tetapi juga menghidupkan kembali kejayaan daerah dengan sentuhan inovasi sesuai perkembangan zaman.
“Pemerintah daerah memberikan motivasi agar guru – guru trus berinovasi misalnya, strategis pembelajaran, inovasi dalam bentuk bahan ajar, dan inovasi dalam bentuk kebijakan,” terang Sekda Sugondo.
Ia menjelaskan, salah satu arah inovasi adalah membentuk karakter peserta didik melalui penguatan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Hal itu diharapkan melahirkan generasi yang berkarakter, cerdas, sekaligus berakhlak.
Sugondo juga menambahkan bahwa integrasi nilai religius sangat penting dalam mengarahkan navigasi iman ke dalam dunia pendidikan.
“Harapannya, adalah produk inovatif yang akan dilakukan jajaran pendidikan betul betul sangat berkaitan dalam mewujudkan vidi misi bupati dan wakil bupati,” harap Sugondo.
Ia menutup penyampaian dengan menegaskan bahwa Bupati Sofyan bersama Wakil Bupati Tonny S. Junus siap memberikan dukungan penuh, baik lewat regulasi, pembinaan, maupun anggaran.
“Kami ingin inovasi-inovasi brilian dari dunia pendidikan Kabupaten Gorontalo benar-benar terwujud dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Dr. Safwan T. Bano, menyebut kegiatan ini sejalan dengan program restorasi pemerintah daerah sekaligus memenuhi indikator indeks inovasi daerah di tingkat nasional.
“Mendorong lahirnya solusi kreatif dan terapan untuk mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan di tingkat sekolah dan daerah,” jelas Safwan.
Bimtek ini akan berlangsung tiga hari dengan peserta pengawas, kepala sekolah, serta guru dari jenjang TK, SD, hingga SMP.
“Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan teknologi dan metode pembelajaran moderen sesuai kebutuhan siswa terutama di eta digital,” tutup Safwan.