Kontras.id, (Bolmut) – Proyek rabat beton bahu jalan yang dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Utara menuai sorotan tajam.
Pantauan Kontras.id di lapangan menemukan kondisi pekerjaan yang jauh dari standar mutu.
Temuan paling mencolok berada tepat di depan Lapangan Inomasa, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Rabat beton bahu jalan yang baru seumur jagung, sekitar satu bulan selesai dikerjakan, sudah menunjukkan kerusakan serius.
Pada permukaan, material sirtu campuran terlihat jelas mengelupas, seolah campuran pengecoran dilakukan asal-asalan.
Dari pengamatan langsung, rabat beton di berbagai titik memperlihatkan kerusakan dini. Warga menilai campuran material tidak homogen, bahkan sirtu tampak menonjol di permukaan.
Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa kontraktor hanya mengejar target waktu tanpa memperhatikan kualitas konstruksi.
“Kalau rabat beton saja tidak beres, bagaimana jalan ini bisa bertahan lama? Uang rakyat habis sia-sia,” ungkap seorang warga yang enggan namanya dipublikasikan, Kamis 21/08/2025.
Kritik publik tidak hanya diarahkan ke kontraktor, tetapi juga kepada pihak pengawas lapangan dan BPJN Sulut.
“Seharusnya setiap tahapan pekerjaan diawasi ketat agar sesuai spesifikasi. Namun kenyataannya, pekerjaan dengan mutu murahan bisa lolos begitu saja,” ujar warga.
“Pertanyaan besar pun muncul. Apakah ada kongkalikong antara kontraktor, pengawas, dan instansi terkait sehingga mutu pekerjaan dibiarkan jatuh di bawah standar?” sambung warga.
Proyek bernilai miliaran rupiah seperti ini bukan hanya soal beton, tapi menyangkut kredibilitas negara. Publik mendesak BPK dan Kejaksaan segera turun mengaudit proyek. Jika terbukti ada penyimpangan, semua pihak yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban.
“Baru sebulan sudah rusak, itu jelas-jelas ada yang salah. Aparat hukum harus turun tangan,” tegas warga lainnya.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak BPJN Sulut maupun kontraktor pelaksana belum memberikan klarifikasi resmi.