Kontras.id, (Gorontalo) – Koordinator Aliansi Masyarakat Buhu Menggugat (Ambungu), Riry Mohamad, melontarkan kritik keras terhadap proses hukum yang tengah berjalan atas kasus penganiayaan oleh Kepala Desa (Kades) Buhu, Kecamatan Talaga Jaya, Mohamad Daud Adam.
Ia menegaskan, kedekatan sang kades dengan penguasa di Kabupaten Gorontalo tidak boleh menjadi tameng yang melindungi dari jeratan hukum.
Riry mengingatkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gorontalo agar tidak tunduk pada tekanan politik maupun kekuasaan. Menurutnya, publik menanti bukti nyata bahwa institusi hukum di daerah ini benar-benar berani dan independen.
“Kalau Kejari mau dihargai publik, jangan main mata dengan penguasa. Nah, cara menunjukkannya jelas, tuntut Kades Buhu dengan hukuman yang setimpal. Biar rakyat percaya hukum di Gorontalo masih berpihak kepada masyarakat kecil, bukan kepada penguasa,” tegas Riry kepada Kontras.id, Minggu 17/08/2025.
Ia menilai, kedekatan Kades Buhu dengan tokoh kuat di Kabupaten Gorontalo menjadi bayangan gelap yang mengancam keadilan bagi keluarga korban.
“Sejak awal, keluarga korban sebenarnya ragu melapor karena mereka sadar kedekatan ini bukan sekadar basa-basi, tapi kedekatan yang bisa membungkam hukum,” ucap Riry.
Baca Juga: Ambungu Desak Kejari Kabupaten Gorontalo Tuntut Kades Buhu dengan Hukuman Setimpal
Riry mengatakan bahwa keberanian keluarga korban akhirnya muncul berkat dukungan masyarakat luas yang menuntut agar kasus ini tidak terkubur.
“Kami tidak ingin hukum jadi bahan tawar-menawar kepentingan politik. Kalau Kades Buhu salah, ya hukum harus bicara tegas,” kata Riry.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Ambungu akan terus mengawal proses persidangan dari awal hingga akhir. Bagi mereka, kasus ini bukan sekadar soal satu individu, tapi soal marwah penegakan hukum di Kabupaten Gorontalo.
“Kami akan ada di setiap sidang, dan kami akan bersuara lantang bila ada kejanggalan. Ini bukan ancaman, tapi peringatan agar Kejari bekerja sesuai sumpah jabatan mereka,” ujar Riry.
Baca Juga: Dinilai Memalukan, Gerindra Minta Kejari Hukum Berat Kades Buhu Pelaku Penganiayaan
Menurutnya, Kejari Kabupaten Gorontalo kini berada di persimpangan: apakah memilih tegak bersama rakyat atau tunduk pada tekanan kekuasaan. Jika tuntutan terhadap Kades Buhu lemah, publik akan menganggap hukum di Gorontalo sudah mati.
“Ini momentum emas. Jangan sampai Kejari ikut mempermalukan dirinya sendiri. Kalau hukum di Gorontalo masih hidup, buktikan dengan tuntutan yang keras dan setimpal. Kalau tidak, jangan salahkan rakyat kalau kepercayaan mereka runtuh,” tandas Riry.