Kontras.id, (Bolmut) – Upaya pelestarian bahasa daerah kembali digaungkan. Kali ini, TBM Teras Inomasa bersama Inomasa Study Club akan menggelar Seminar dan Lokakarya Kamus Dwibahasa Indonesia–Bintauna, sebuah kegiatan monumental yang bertujuan menjaga eksistensi Bahasa Bintauna di tengah gempuran modernisasi.
Mengusung tema “Menjaga Jejak Leluhur: Lokakarya Kamus Demi Lestarinya Bahasa Bintauna”, kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 30–31 Agustus 2025, bertempat di SMP Negeri 1 Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bagian penting dari rangkaian panjang penyusunan Kamus Dwibahasa Indonesia–Bintauna yang tengah digarap secara serius. Panitia menargetkan peluncuran resmi kamus tersebut pada November 2025 mendatang.
Sebanyak 45 peserta penuh akan dilibatkan dalam forum ini, terdiri dari pelajar, penutur asli, hingga pegiat budaya dan bahasa. Mereka akan bersama-sama memverifikasi, mengkritik, serta menyempurnakan entri kamus, dengan bimbingan langsung dari ahli bahasa yang telah disiapkan oleh panitia.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, serta kolaborasi strategis dari Lapak Zenia. Panitia juga membuka peluang selebar-lebarnya bagi publik, lembaga, dan institusi yang ingin berkontribusi melalui sponsorship atau donasi.
Bantuan dapat disalurkan melalui rekening resmi panitia di Bank BRI 513601000283537 a.n. Dita Novita A.D. Lenda, selaku bendahara kegiatan.
Bagi masyarakat yang ingin ambil bagian atau mencari informasi lebih lanjut, panitia menyediakan dua narahubung yang siap melayani, Ketua Panitia 0822 9152 4697 dan Sekretaris Panitia 0857 9625 7108.
Seminar dan lokakarya ini turut didukung oleh media-media lokal dan nasional yang menjadi partner publikasi, di antaranya Kontras.id, KabarAspirasi.com, SulutNow.com, IdentitasNews.id, dan e-Berita.com
Pelestarian bahasa bukan hanya tentang kata, tetapi juga tentang menjaga identitas dan martabat suatu bangsa. Melalui lokakarya ini, generasi muda Bintauna diharapkan mampu mewarisi bukan hanya bahasa, tapi juga seluruh nilai budaya yang terkandung di dalamnya.