Kontras.id, (Bolmut) – Menyikapi tren kenaikan harga kebutuhan pokok yang mulai terasa sejak awal pekan ini, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bergerak cepat dengan menggagas kegiatan pasar murah.
Program ini menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat.
Plt. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Bolmut, Abraham Hassu, S.Kom., MM, menyampaikan bahwa dari hasil rapat teknis bersama dinas-dinas terkait, terpantau adanya tren kenaikan harga yang dipicu oleh terbatasnya pasokan bahan pangan di pasaran.
“Pasokan dari daerah penghasil seperti Tolai, Sulawesi Tengah suplainya terbatas, sementara di Bolmut sendiri belum masuk masa panen. Ini membuat ketersediaan bahan pokok berkurang, dan otomatis mendorong kenaikan harga,” jelas Abraham via whatsapp kepada Kontras.id, Kamis 03/07/2025.
Sebagai respons cepat, Disperindagkop bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menggelar pasar murah di enam kecamatan secara bertahap. Kegiatan perdana akan dimulai besok, Jumat 4 Juli 2025, berlokasi di Lapangan Inomasa, Kecamatan Bintauna.
Adapun tiga komoditas bahan pokok yang disiapkan dalam pasar murah tersebut antara lain: Beras sebanyak 1 ton, Minyak goreng dan Gula pasir.
Baca Juga: Gelar Pleno PDPB Triwulan II 2025, Bentuk Komitmen Transparansi KPU Bolmut
Seluruh komoditas akan dijual dengan harga di bawah pasar sebagai bentuk subsidi langsung dari pemerintah daerah bekerja sama dengan Bulog. Langkah ini diambil demi mengurangi beban masyarakat di tengah potensi inflasi.
“Pasar murah ini akan digelar secara bertahap di enam kecamatan di Bolmut. Namun untuk jadwal per kecamatan akan menyesuaikan dengan ketersediaan stok. Jadi waktunya belum bisa ditentukan pasti, tapi kami pastikan semua kecamatan akan mendapatkan jatah pasar murah,” kata Abraham.
Ia menambahkan, program pasar murah ini tidak hanya bersifat sementara. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menggelarnya secara berkelanjutan hingga akhir tahun.
“Kami jadwalkan kegiatan ini berlangsung sampai Desember 2025. Jadi bukan hanya respons sesaat, tapi bagian dari strategi jangka menengah pengendalian inflasi,” ujar Abraham.
Langkah sigap ini menjadi wujud konkret kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Di bawah koordinasi TPID dan kepemimpinan Abraham Hassu di Dinas Perdagangan, upaya menstabilkan harga dan menjaga daya beli warga terus dimaksimalkan dengan langkah terukur dan terstruktur.
“TPID tetap siaga. Kami pastikan bahwa ketersediaan bahan pokok di Bolmut bisa terjaga, dan harga tetap stabil di tengah berbagai tekanan distribusi maupun musim panen yang belum berlangsung,” pungkasnya.
Dengan bergulirnya pasar murah ini, Pemerintah Kabupaten Bolmut berharap dapat meredam gejolak harga dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya menjelang momen-momen krusial seperti akhir tahun dan musim paceklik.