Kontras.id, (Gorontalo) – Tanggul di Desa Duwanga, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, kembali mengalami kerusakan parah pada Minggu dini hari, 15 Juni 2024 sekitar pukul 02.00 WITA.
Insiden ini menjadi yang ke-14 kalinya terjadi di wilayah tersebut.
Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Noval Gani mengungkapkan penyebab utama jebolnya tanggul adalah tingginya luapan air yang tidak mampu ditahan oleh konstruksi yang dinilainya lemah.
“Air meluap sangat cepat, tanggul tidak kuat menahan karena konstruksinya memang rapuh,” ungkap Noval melalui keterangan resmi yang diterima Kontras.id.
Noval menjelaskan bahwa bahan dasar tanggul tersebut berasal dari galian sungai yang tidak sesuai dengan standar bangunan pertahanan air. Hal inilah yang membuat struktur tanggul mudah jebol setiap kali debit air meningkat.
“Kami sudah tahu ini akan terjadi lagi. Struktur tanggul jelas tidak sesuai spesifikasi standar,” kata Aleg Dapil Bongomeme Cs ini.
Noval mendesak pemerintah untuk segera membangun ulang tanggul tersebut dengan material berkualitas dan struktur permanen agar tidak terus menimbulkan bencana serupa di kemudian hari.
“Solusi terbaik adalah pembangunan ulang tanggul dengan material luar, bukan dari bekas galian,” jelas Noval.
Politisi PDI-P ini berharap pemerintah pusat turun tangan melalui dana APBN sebagai bagian dari penanggulangan bencana nasional yang terstruktur. Pasalnya, menurut Noval, pembangunan permanen tanggul tersebut membutuhkan anggaran besar.
“Sebagai rakyat Kabupaten Gorontalo dan juga mewakili harapan masyarkat saat ini, semoga ini akan menjadi perhatian khusus untuk dijadikan skala prioritas penanggulangan bencana bagi smua pemangku kenpentingan,” ujar Noval.
Ia juga menyampaikan harapannya kepada para wakil rakyat dari Gorontalo di Senayan, seperti Elnino Mohi, Rusli Habibie, dan Rachmat Gobel, hingga kepada Presiden RI.
“Tanggul tersebut sudah 14 kali jebol, oleh sebab itu salam hormat abangda Elnino Mohi, pak eks Gububer (Gorontalo) Rusli Habibie, kaka Rachmat Gobel sampaikan salam kami ke pak President dari kami rakyat pelosok desa,” ungkap Noval.
Noval turut memberikan apresiasi kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II, BPBD Kabupaten Gorontalo, serta seluruh unsur pemerintah yang telah merespons cepat setiap kejadian.
“Kami ucapkan terima kasih atas semua respon cepatnya. Harapannya ke depan, kita bisa bergerak bersama mencari solusi yang lebih permanen,” tandas politisi muda ini.