Kontras.id, (Gorontalo) – Puluhan mahasiswa Universitas Gorontalo melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Gorontalo, Senin 10/11/2025.
Massa yang berasal dari unsur pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo itu menyuarakan penolakan mereka terhadap wacana pemberian gelar pahlawan kepada mantan Presiden Soeharto.
Dalam orasi, mahasiswa menegaskan bahwa rekam jejak Soeharto tidak layak disejajarkan dengan para pahlawan bangsa.
“Kami menolak gelar Soeharto sebagai pahlawan, pasalnya beliau tidak pantas dijadikan sebagai pahlawan,” tegas salah satu orator.
Para peserta aksi juga meminta pemerintah kembali melihat sejarah masa kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun. Mereka menilai banyak kasus pelanggaran hak sipil terjadi pada era tersebut, termasuk hilangnya aktivis prodemokrasi tanpa kejelasan.
“Banyak pula jurnalis yang dibunkam oleh Soeharto saat menjabat presiden. Maka menurut kami, tidak pantas pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) diberi gelar pahlawan,” tambahnya.
Aspirasi mahasiswa diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulfikar Y. Usira. Di hadapan massa, ia memberikan apresiasi atas keberanian mahasiswa menyampaikan pandangan kritis.
“Kami sebagai wakil rakyat mengapresiasi aksi adik-adik mahasiswa yang kritis memperjuangkan aspirasi masyarakat,” kata Zulfikar.
Ia menegaskan bahwa lembaga DPRD siap menindaklanjuti apa yang disuarakan dalam aksi tersebut.
“Atas nama lembaga, saya menerima aspirasi adik-adik mahasiswa,” tandas Zulfikar.














