Example floating
Example floating
DaerahHeadlineHukum

Diduga WNA Asal China Berinvestasi di PETI Desa Huntuk Bolmut, Kades Bilang Begini..

×

Diduga WNA Asal China Berinvestasi di PETI Desa Huntuk Bolmut, Kades Bilang Begini..

Sebarkan artikel ini
Oldy F. Kumolontang
Kepala desa Huntuk, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Oldy F. Kumolontang,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Bolmut) – Kepala Desa (Kades) Huntuk, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Oldy F. Kumolontang, membantah kabar yang menyebut adanya warga negara asing (WNA) asal China masuk ke wilayahnya bersama alat berat jenis excavator untuk melakukan aktivitas tambang emas ilegal.

Isu itu sebelumnya ramai beredar di media sosial dan sejumlah grup percakapan warga sejak akhir pekan lalu. Kabar yang beredar, disebutkan bahwa sekelompok orang asing bersama alat berat diduga akan menambang di kawasan hutan lindung Huntuk, wilayah yang sebelumnya memang pernah menjadi sorotan karena maraknya aktivitas tambang tanpa izin (PETI).

“Saya tegaskan, sampai saat ini tidak ada WNA asal China maupun alat berat yang masuk ke wilayah Desa Huntuk dengan sepengetahuan pemerintah desa,” ujarnya kepada Kontras.id, Minggu 02/11/2025.

“Kalau pun ada kabar seperti itu, kami juga masih akan memastikan kebenarannya,” tambahnya.

Menurut Oldy, hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi dari warga, aparat, maupun instansi pemerintah terkait keberadaan WNA atau alat berat di wilayahnya. Ia bahkan telah meninjau beberapa titik yang disebut sebagai lokasi tambang, namun tak menemukan adanya aktivitas mencurigakan.

“Saya juga sudah turun langsung ke lapangan dan memeriksa beberapa lokasi yang disebut-sebut dalam kabar itu. Tidak ada aktivitas alat berat, apalagi warga negara asing. Jadi informasi itu terlalu dibesar-besarkan,” katanya.

Oldy mengakui, isu tambang emas ilegal di kawasan hutan Huntuk memang kerap muncul dan menjadi bahan perbincangan hangat di masyarakat. Namun, ia meminta agar publik lebih berhati-hati dalam menyikapi kabar semacam itu, terlebih jika sumbernya tidak jelas.

“Kabar seperti ini bisa menimbulkan keresahan. Saya berharap masyarakat tetap tenang dan tidak ikut menyebarkan isu yang belum terverifikasi,” ujar dia.

Ia juga mengimbau warga untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang berseliweran di media sosial tanpa konfirmasi dari pihak berwenang. Pemerintah desa, kata dia, akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pemerintah daerah untuk memastikan situasi di wilayahnya tetap kondusif.

“Kalau memang nanti ada alat berat atau orang asing yang masuk tanpa izin, tentu akan kami laporkan ke pihak berwenang. Tapi sejauh ini belum ada,” tandasnya.

Share:  
Example 120x600