Kontras.id, (Gorontalo) – Warga Desa Ulobua, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, memanfaatkan kunjungan reses Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Manaf Abidin Hamzah, Rabu (29/10/2025), untuk menyampaikan berbagai aspirasi pembangunan yang mereka harapkan dapat segera diwujudkan.
Dalam dialog yang berlangsung hangat tersebut, masyarakat menyoroti tiga kebutuhan utama, yakni pembangunan jalan rabat beton, perbaikan lapangan sepak bola desa, serta pengadaan gardu listrik di kawasan pemukiman.
“Selama ini, akses jalan di beberapa titik masih sulit dilalui terutama saat musim hujan. Warga berharap ada perhatian dari pemerintah provinsi untuk membantu pembangunan jalan rabat beton,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.
Selain persoalan infrastruktur jalan, warga juga mengusulkan agar lapangan sepak bola desa yang sudah lama terbengkalai bisa segera diperbaiki dan difungsikan kembali sebagai sarana olahraga masyarakat.
“Kami ingin anak-anak muda di sini punya tempat berolahraga yang layak, supaya kegiatan mereka bisa lebih terarah dan jauh dari hal-hal negatif,” ujar seorang pemuda Ulobua dalam sesi dialog.
Di sisi lain, masyarakat turut menyampaikan keluhan terkait distribusi listrik yang belum stabil. Mereka berharap adanya gardu baru agar aliran daya di wilayah itu lebih lancar dan merata.
Menanggapi beragam aspirasi tersebut, Manaf Abidin Hamzah menyampaikan apresiasi atas kepedulian warga yang aktif menyuarakan kebutuhan mereka. Ia menegaskan, seluruh masukan yang diterima akan menjadi bahan pembahasan di tingkat DPRD dan diteruskan ke pemerintah provinsi melalui instansi teknis terkait.
“Semua aspirasi masyarakat ini akan kami catat dan tindak lanjuti. Jalan, lapangan, dan listrik adalah kebutuhan dasar yang berkaitan langsung dengan kualitas hidup masyarakat. Kami akan dorong agar program pembangunan provinsi bisa menyentuh kebutuhan-kebutuhan konkret seperti ini,” ujar Manaf.
Politisi PKS itu menambahkan, kegiatan reses menjadi wadah penting bagi wakil rakyat untuk memastikan arah pembangunan tetap berpihak pada kebutuhan masyarakat di tingkat desa.
“Saya percaya, pembangunan yang baik itu dimulai dari mendengar suara masyarakat. Dari desa seperti Ulobua inilah arah kebijakan pembangunan daerah seharusnya bertolak,” tambahnya.














