Kontras.id, (Bolmut) – Kabar membanggakan datang dari Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Daerah kecil di ujung utara Sulawesi ini kembali mengukir prestasi besar di kancah nasional.
Tiga warisan budaya asli Bolmut resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia Tahun 2025 oleh Kementerian Kebudayaan, dalam sidang penetapan di Hotel Sutasoma Dharmawangsa, Jakarta Selatan, 5 hinga 11 Oktober 2025.
Dalam forum bergengsi itu, Provinsi Sulawesi Utara mengajukan 22 usulan warisan budaya. Hasilnya, 21 ditetapkan dan satu ditangguhkan. Dari jumlah tersebut, tiga berasal dari Kabupaten Bolmut dan semuanya berhasil menembus daftar resmi WBTb Indonesia 2025.
Pencapaian ini menandai langkah besar Bolmut dalam memperkuat identitas daerah sebagai penjaga nilai budaya Nusantara. Tak hanya soal pelestarian, tapi juga bukti bahwa masyarakat Bolmut mampu merawat akar sejarah di tengah arus modernisasi.
“Ini bukan sekadar pengakuan, tapi kebanggaan untuk seluruh masyarakat Bolmut,” ujar Fatmawati Ngadi, Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolmut.
Berikut tiga karya budaya Bolmut yang kini resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda Nasional:
1). Ponukuto: Tradisi tujuh bulanan dari Kecamatan Bintauna yang sarat makna doa, kebersamaan, dan penghormatan terhadap kehidupan baru.
2). S’u Souria Adati Povullea: Upacara adat pernikahan khas Bintauna, mencerminkan tata nilai luhur dan kearifan lokal masyarakat Bolmut.
3). Mopo Pooma Hukumo: Adat pernikahan dari Kaidipang yang menggambarkan perpaduan harmoni antara budaya pesisir dan spiritualitas.
Tiga tradisi ini menjadi simbol kekuatan budaya Bolmut, kaya nilai, berakar kuat, dan tetap hidup di tengah perubahan zaman.
Delegasi Bolmut tampil percaya diri di hadapan tim ahli nasional. Mereka bukan hanya membawa berkas dan dokumentasi, tapi juga membawa cerita, filosofi, dan semangat hidup masyarakat Bolmut.
Tim ini terdiri dari lima tokoh budaya berpengaruh, Estefina Poluan Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolmut, Fatmawati Ngadi Pamong Budaya Bolmut, Sadli Darunsolang Ketua Lembaga Adat Bintauna (Maestro), Muhamad Ersad Mamonto Pelaku Budaya dan Rahmat Buhang Maestro dan pelaku budaya daerah.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, mereka mempresentasikan kekayaan nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat dengan penuh keyakinan.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Bolmut di bawah kepemimpinan Dr. Sirajudin Lasena, SE., M.Ec.Dev, dalam melestarikan kebudayaan daerah.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah aktif melakukan pendataan, pembinaan, dan dokumentasi tradisi lokal, agar tidak hanya dikenal, tetapi juga diwariskan kepada generasi muda.
“Kami ingin warisan leluhur ini tetap hidup dan relevan. Ini bukan kemenangan pemerintah, tapi kemenangan seluruh masyarakat,” ujar Fatmawati.
Bolmut kini tak hanya dikenal karena panorama alam dan lautnya yang indah, tapi juga karena kekayaan budayanya yang mengakar.
Dengan penetapan tiga tradisi ini, Bolmut resmi menjadi salah satu kabupaten di Sulawesi Utara dengan jumlah Warisan Budaya Takbenda terbanyak.
Langkah ini sejalan dengan semangat nasional untuk menjadikan budaya sebagai identitas dan daya saing bangsa.
Dari Ponukuto hingga Mopo Pooma Hukumo, dari doa tujuh bulanan hingga adat pernikahan, semua merefleksikan satu hal, jiwa masyarakat Bolmut yang beradab, religius, dan penuh kebersamaan.
Penetapan ini menjadi momentum penting untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya lokal. Bolmut telah membuktikan bahwa daerah kecil pun bisa bersuara besar di panggung nasional, ketika warganya kompak menjaga warisan leluhur.
Dengan prestasi ini, Bolmut tak hanya memperkuat citra daerah, tetapi juga menegaskan jati dirinya sebagai daerah berbudaya, berkarakter, dan bermartabat.