Example floating
Example floating
DaerahHeadlinePeristiwa

Daeng Anpes Tempuh 1.047 Km, Buktikan Sulawesi Tanah Persaudaraan

×

Daeng Anpes Tempuh 1.047 Km, Buktikan Sulawesi Tanah Persaudaraan

Sebarkan artikel ini
Pejalan Ekstrem Asal Sulsel
Daeng Anpes, sapaan akrab Andi Muhammad (29), pejalan kaki asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (pakai helm) berpose bersama warga saat tiba di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Rabu, 8 Oktober 2025,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Banggai) – Sosok bernama Daeng Anpes, sapaan akrab Andi Muhammad (29), pejalan kaki asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan kembali mencuri perhatian publik.

Ia melanjutkan perjalanan kaki part 2-nya sejak Minggu 13 April 2025, dengan target finis di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah sejauh 1.047 kilometer.

Kini, perjalanan inspiratif itu telah mencapai hari ke-110. Pada Kamis dini hari 09/10/2025, Daeng Anpes dan dua rekannya diketahui sudah memasuki wilayah Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai.

“Alhamdulillah, sudah sampai Banggai setelah 110 hari berjalan kaki,” kata Anpes saat berbincang bersama Kontras.id.

“Saya hanya ingin membuktikan semangat Sulawesi itu masih hidup, dari Maros sampai Banggai,” ujar Anpes.

Sebelumnya, rombongan kecil ini tiba di Banggai pada Rabu 8 Oktober 2025 setelah menempuh rute panjang melintasi berbagai kabupaten dan kota di Pulau Sulawesi. Mereka kini melanjutkan langkah menuju Kota Luwuk, sebagai titik akhir perjalanan.

“Kami masih butuh sekitar dua minggu lagi menuju Luwuk jika tidak ada kendala,” ungkap Anpes.

Kedatangan Daeng Anpes sontak membuat warga Banggai heboh. Di sepanjang jalur Trans Sulawesi, warga berbondong-bondong menyambutnya dengan sukacita, berswafoto, bahkan melakukan siaran langsung di media sosial.

“Saya tidak menyangka, sambutannya luar biasa. Masyarakat Banggai benar-benar hangat,” ucap Anpes.

Tidak sedikit warga yang memberi bantuan spontan berupa makanan dan uang saku. Mereka mengaku bangga pada perjuangan anak muda asal Maros tersebut yang berjalan kaki demi pesan moral persaudaraan.

“Setiap bantuan dari warga menjadi energi baru buat kami. Terima kasih atas kebaikan kalian,” ujar Anpes.

Sosok ini bukan orang baru di dunia pejalan ekstrem. Sebelumnya, ia telah memecahkan rekor MURI setelah menempuh perjalanan kaki Makassar-Manado sejauh 1.800 kilometer.

“Rekor bukan tujuan utama, tapi bukti tekad bahwa Sulawesi punya semangat juang tinggi,” jelas Anpes.

Anpes mengaku tak mengalami kendala berarti sepanjang perjalanan. Ia menegaskan bahwa masyarakat Sulawesi ramah dan penuh rasa persaudaraan.

“Saya sudah melewati puluhan kota, ratusan desa. Tak ada yang mengganggu, malah dibantu. Ini bukti Pulau Sulawesi aman dan damai,” tutur Anpes.

Dengan peralatan sederhana, argo dorong, tas punggung, sandal, dan tongkat kecil yang terikat bendera Merah Putih, Anpes terus melangkah menembus panas dan hujan.

“Bendera ini simbol semangat. Kami membawa Merah Putih agar tetap berkibar di sepanjang jalan perjuangan,” kata Anpes.

Baginya, perjalanan ini bukan soal jarak, tetapi tentang pesan moral bagi generasi muda. Ia ingin membuktikan bahwa keberanian dan tekad kuat bisa menaklukkan segala rintangan.

“Kalau niat sudah bulat, tidak ada yang bisa menghentikan langkah kita,” ungkap Anpes.

Menutup perbincangan, Anpes menyampaikan terima kasih kepada warga Banggai yang telah menyambutnya dengan luar biasa. Ia menyebut keramahan warga menjadi bukti nyata karakter orang Sulawesi yang penuh kekeluargaan.

“Terima kasih Banggai. Luar biasa sambutannya. Inilah Sulawesi, tanah yang ramah, damai, dan penuh persaudaraan. Ewako!” tegas Anpes.

Share:  
Example 120x600