Kontras.id, (Pohuwato) – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dan Pani Gold Mine Hari Rabu, 1 Oktober 2025, meresmikan pengoperasian listrik sebesar 30.000.000 VA ke PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), salah satu entitas di dalam tambang emas Pani Gold Mine di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Pengoperasian listrik dipusatkan di Gardu Induk Marisa yang berlokasi di Jl Trans Sulawesi, Kecamatan Paguat dan dihadiri Direktur Retail dan Niaga PT PLN Adi Priyanto beserta jajaran, Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga, Wakil Bupati Iwan S Adam, Ketua DPRD Pohuwato Beni Nento, Presiden Direktur PT Merdeka Gold Resources Tbk. dan PT GSM Boyke Abidin, Direktur PT Pani Bersama Tambang (PBT) Cahyono Seto dan manajemen Pani Gold Mine.
Dalam sambutannya, Bupati Saipul menyampaikan rasa syukur atas pengoperasian listrik sebesar 30 juta VA ke Pani Gold Mine.
“Ini akan sangat bermanfaat kepada masyarakat lewat kenaikan pendapatan asli daerah [PAD]. Insya Allah, pengoperasian listrik di PT GSM akan meningkatkan PAD,” katanya.
Bupati menambahkan bahwa Pemda Pohuwato sangat mendukung pengoperasian listrik ke perusahaan tambang ini. Peresmian pengoperasian listrik 30 juta VA ini hanya berselang sekitar 6 jam dari seremoni penambangan pertama (first mining) Merdeka Gold Resources Tbk yang berlangsung Rabu pagi. Dengan dimulainya penambangan tersebut, proyek emas pani Pani Gold Project secara resmi menjadi tambang emas Pani Gold Mine.
Boyke Abidin menekankan bahwa pengoperasian listrik Pani Gold Mine ini lebih cepat dari jadwal karena kerja keras semua pihak. Dia menambahkan bahwa visi PT Merdeka Copper Gold Tbk., sebagai perusahaan induk, adalah menjadikan sumber daya alam bangsa menjadi pilar pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.
“Kami tidak sekedar menggali mineral, melainkan menggali harapan, menggali kesempatan untuk masa depan bersama,” katanya.
Daya listrik sebesar 30 juta VA itu setara dengan dua kali lipat daya listrik yang tersedia untuk Kabupaten Pohuwato dan pembangungan transmisi dari Gardu Induk Marisa sampai Gardu PT GSM membutuhkan 38 tower.
Lebih lanjut Boyke menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh karyawan, keluarga karyawan dan seluruh stakeholder.
“Hanya dengan kerja keras kita semua, Insya Allah, Kuartal I 2026 nanti kita akan memulai produksi secara benar, proper dan legal. Mohon doanya. Kita akan melanjutkan tahapan selanjutnya. Pengoperasian listrik bukan garis akhir, melainkan gerbang menuju ke tahapan selanjutnya,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Retail dan Niaga PLN Adi Priyanto menyampaikan apresiasi kepada PT GSM karena menggunakan listrik dari energi terbarukan (renewable energy) yaitu dari PLTA Bakaru yang berlokasi di Desa Ulusaddang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Adi menambahkan bahwa dengan pengoperasian listrik ke sebuah industri, dalam hal ini PT GSM, ini akan mendorong ekonomi sekitar untuk tumbuh.
“Kalau ada usaha baru, dan berkembang. Ini akan menjadi push factor bagi usaha lain, semisal toko, usaha laundry, rumah kos dan lainnya. PLN selalu memperhatikan fenomena ini,” katanya.
“Semoga pengoperasian listrik ini membawa manfaat dan mendorong ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan dokumen terkait pemeliharaan gardu induk dan juga pembelian renewable energy certificate (REC) atau listrik yang telah bersertifikat energi terbarukan antara PT GSM, PT Pani Bersama Tambang (PBT), PT Pani Industri Nusantara (PIN) dengan PT Energy Management Indonesia (EMI), anak perusahaan PT PLN.
