Kontras.id, (Gorontalo) – Viral beredarnya video percakapan santai seorang perwira Polda Gorontalo dengan sosok yang disebut sebagai pengusaha Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) memantik reaksi keras dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Wilayah Gorontalo.
Koordinator BEM Nusantara Wilayah Gorontalo, Harun Alulu, menilai rekaman tersebut mencoreng wibawa institusi kepolisian.
“Seharusnya aparat menegakkan aturan, bukan justru menjalin hubungan transaksional dengan pihak yang bermasalah secara hukum. Jika benar itu Kasubdit Intel, maka ini harus segera ditindak,” tegas Harun, Kamis 21/08/2025.
Harun mengatakan bahwa dugaan kedekatan aparat dengan pihak pengusaha tambang ilegal hanya akan memperburuk penegakan hukum di Gorontalo. Menurutnya, aktivitas tambang tanpa izin selama ini menjadi pemicu kerusakan lingkungan, potensi konflik antarwarga, hingga menghilangkan sumber pendapatan daerah.
Mantan Presiden BEM Universitas Gorontalo itu bahkan menyebut jika benar ada permintaan fasilitas, tindakan tersebut bisa masuk kategori pelanggaran etik sekaligus tindak pidana.
“Polda maupun Mabes Polri harus segera melakukan klarifikasi dan investigasi internal. Jangan sampai kasus ini dibiarkan karena bisa menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri,” tandas Harun.
Baca Juga: Video Diduga Perwira Polda Gorontalo Ngobrol Mesra dengan Bos PETI Viral di Media Sosial
Sebelumnya, Jagat maya Gorontalo digegerkan oleh sebuah rekaman video yang menampilkan seorang perwira tinggi Polda Gorontalo tengah bercakap santai dengan pria yang dikenal sebagai pengusaha Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Perwira diduga menjabat Kasubdit Intelkam itu tampak akrab berbincang dengan MB alias Marten, sosok yang sebelumnya sempat bersitegang dengan Kapolres Boalemo.
Dalam percakapan tersebut, sang pejabat diduga meminta dukungan berupa fasilitas kantor kepada pihak pengusaha tambang.
