Kontras.id, (Pohuwato) – Pimpinan Pani Gold Project, Boyke Abidin mengajak seluruh karyawan untuk menjaga kedisiplinan, ketekunan dan tanggung jawab serta membuktikan bersama-sama bahwa perusahaan, karyawan dan seluruh masyarakat Bumi Panua merupakan satu keluarga besar yang bahu-membahu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut merupakan wujud bagaimana generasi muda sekarang mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pemimpin bangsa dan para pejuang selama bertahun-tahun.
Kedisiplinan, ketekunan dan tanggung jawab adalah beberapa contoh karakteristik yang dimiliki karyawan industri pertambangan atau dikenal dengan sebutan “manusia tambang”.
Boyke menyampaikan pesan tersebut saat menjadi Inspektur Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-80 di area laydown Akses Bypass KM-0, Desa Teratai, Kecamatan Marisa, pada Ahad (17/8/2025).
“Manusia tambang merupakan pejuang kemerdekaan masa kini dan kita bekerja sama dalam tim yang bertanggungjawab, taat pada aturan yang berlaku dan kita selalu berorientasi untuk membuat perusahaan maju,” kata Boyke.
Tidak kalah penting, Boyke menambahkan bahwa perusahaan akan menggunakan inovasi dan perkembangan teknologi untuk membangun tambang berkelanjutan (sustainable).
“Ini penting karena bumi ini akan kita wariskan ke anak cucu kita. Jadi kita akan membangun tambang berkelanjutan [sustainable mining],” tambahnya.
Saat memulai sambutannya, Boyke mengajak semua peserta upacara dan undangan untuk merenung dan mengingat bahwa Proklamasi Kemerdakaan yang dideklarasikan pada 17 Agustus 1945 oleh Dwitunggal Bung Karno dan Bung Hatta bukanlah sebuah hadiah melainkan hasil perjuangan darah, keringat dan air mata seluruh bangsa Indonesia.
Ia mengajak hadirin untuk memikirkan apa yang kita semua telah lakukan untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan itu.
Bagi Pani Gold Project, baik karyawan maupun manajemen, perjuangan mengisi kemerdekaan adalah melanjutkan berjuang untuk membangun tambang yang bertanggungjawab. Saat ini perusahaan mengejar target menyelesaikan konstruksi dalam 6 bulan ke depan.
“Insya Allah, bulan Maret 2026 kita sudah akan berproduksi secara resmi, secara legal,” katanya.
Selain dihadiri karyawan dan manajemen Pani Gold Project, Upacara Bendera Hari Kemerdekaan itu juga dihadiri segenap tamu undangan, termasuk perwakilan Pemerintah Kabupaten Pohuwato, Arman Mohamad, perwakilan Kepolisian Resor (Polres) Pohuwato, perwakilan Kodim 1313, aparat desa, kepala sekolah dan guru, perwakilan organisasi kepemudaan dan perwakilan KUD Dharma Tani.
Tidak lupa, Boyke juga menyampaikan apresiasi bagi pemerintah yang telah memberikan dukungan dalam bentuk perizinan, apresiasi bagi TNI dan Kepolisian yang telah menjaga keamanan dan ketertiban serta kepada seluruh warga Bumi Panua yang telah mendoakan agar tahapan proyek tambang ini berjalan lancar.
“Mari kita kobarkan semangat kemerdekaan, bukan hanya mengibarkan merah putih dan baris berbaris tetapi bagaimana mengisi kemerdekaan. Tahun lalu saya sampaikan, kita harus menjadi tetangga yang baik. Maka hari ini kita sepakat, Pani Gold Project dan masyarakat Bumi Panua menjadi keluarga besar,” katanya.
Sebagai keluarga, Pani Gold Project telah membuktikan dengan memberikan bantuan berupa perbaikan sekolah, bantuan pengadaan air bersih bersama TNI (manunggal air), perbaikan infrastruktur (berbagai renovasi masjid dan sekolah) dan kegiatan lainnya.
“Kita tidak hanya menjadi tetangga, tetapi menjadi keluarga besar, yaitu PGP, masyarakat, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat,” tambahnya.
