Kontras.id (Bolmut) – Seluruh siswa Madrasah memadati Lapangan Inomasa, Kecamatan Bintauna dalam pembukaan Bumi Perkemahan Pramuka Madrasah (Syar’i) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2025, , Selasa 12/08/2025.
Namun, kemeriahan itu diwarnai sorotan publik karena pejabat tinggi daerah Bolmut tidak hadir di hari pertama acara.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Bersama Merawat Alam, Bersatu Menjaga Nusantara’ ini diikuti 25 Madrasah se-Bolmut, 11 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 10 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 4 Madrasah Aliyah (MA). Ribuan peserta tampak antusias mengenakan seragam pramuka lengkap, membawa bendera, dan berbaris rapi sejak pagi.
Pembukaan dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Bolmut, Idrus Sante yang menegaskan pentingnya perkemahan ini untuk membentuk karakter generasi muda.
“Perkemahan ini bukan sekadar berkumpul atau lomba, tapi wadah membangun disiplin, kebersamaan, dan kecintaan terhadap alam,” ujar Idrus.
Meski menjadi agenda besar tingkat kabupaten, tidak satu pun pejabat tinggi Pemkab Bolmut hadir. Bupati, Wakil Bupati, Sekda, para asisten, staf khusus, hingga kepala dinas sama sekali tak tampak di lokasi. Kondisi ini menjadi pembicaraan di kalangan peserta dan warga yang hadir.
Baca Juga: Jalan Gelap Mengintai Ribuan Peserta Perkemahan Kemenag Bolmut di Bintauna
Berdasarkan pantauan Kontras.id, acara hanya dihadiri oleh Anggota DPRD Bolmut Fikri Gam, Masdiani Lantana, dan Abdul Mulo Daeng Mulisa. Selain itu, hadir Camat Bintauna, jajaran Polsek dan Koramil, para kepala desa, tokoh adat, serta tokoh masyarakat yang memberikan dukungan langsung.
Agenda Bumi Perkemahan Madrasah 2025 akan berlangsung beberapa hari, meliputi lomba keterampilan kepramukaan, pentas seni, bakti lingkungan, dan malam api unggun. Seluruh rangkaian kegiatan diarahkan untuk menanamkan nilai kedisiplinan, kerja sama, dan kepedulian lingkungan.
Suasana pembukaan semakin meriah dengan ramainya warga yang memadati jalan menuju lapangan. Anak-anak pramuka berjalan beriringan sambil membawa perlengkapan kemah, sementara warga berdiri di pinggir jalan memberikan semangat.
Meski tanpa kehadiran pejabat tinggi daerah, semangat ribuan peserta tak surut. Bumi Perkemahan Madrasah di Bintauna menjadi bukti bahwa dukungan dari masyarakat bisa menjadi bahan bakar utama bagi generasi muda untuk terus berprestasi dan menjaga persatuan bangsa.
Hingga berita ditulis, Kontras.id masih berupaya meminta tanggapan dari pihak pemerintah daerah terkait ketidakhadiran mereka di pembukaan kegiatan tersebut.
