Kontras.id, (Bolmut) – Anggota DPRD Bolaang Mongondow Utara, Fikri Gam, S.H.I., melontarkan kritik tajam atas ketidakhadiran pejabat tinggi daerah dalam pembukaan Bumi Perkemahan Pramuka Madrasah (Syar’i) Kabupaten Bolmut Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Inomasa, Bintauna, Selasa 12/08/2025.
Kegiatan berskala kabupaten ini melibatkan ribuan siswa dari 25 madrasah, terdiri atas 11 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 10 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 4 Madrasah Aliyah (MA). Namun tak satu pun pejabat teras daerah, seperti bupati, wakil bupati, maupun unsur pimpinan OPD, terlihat hadir.
“Acara sebesar ini mestinya menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Kehadiran mereka bukan sekadar seremonial, tapi bentuk dukungan moral dan motivasi langsung bagi anak-anak kita yang sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari,” tegas Fikri Gam saat diwawancarai Kontras.id.
Politisi Partai Demokrat ini menilai absennya pejabat daerah memberi kesan kurangnya komitmen terhadap pembinaan generasi muda, khususnya dalam penguatan pendidikan karakter dan kebangsaan melalui gerakan pramuka di lingkungan madrasah.
Menurutnya, keberadaan ribuan siswa dan guru pembina di bumi perkemahan seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan kepedulian nyata.
“Bagaimana anak-anak mau merasa dihargai kalau di momen penting seperti ini para pemimpinnya justru tidak hadir?” ujar Fikri.
Baca Juga: Pembukaan Bumi Perkemahan Madrasah di Bintauna Meriah, Pejabat Tinggi Pemkab Bolmut Tak Hadir
Fikri mengingatkan bahwa kegiatan pramuka di madrasah bukan sekadar rutinitas ekstrakurikuler, tetapi wadah strategis dalam membentuk disiplin, kepemimpinan, dan semangat gotong royong yang akan menjadi modal berharga bagi daerah.
Ia pun mendorong agar ke depan, agenda besar yang menyangkut generasi muda tidak lagi dipandang sebelah mata.
“Kalau kita bicara masa depan daerah, ya ini titik awalnya. Pemerintah harus hadir, bukan hanya saat panggung politik, tapi juga di ruang-ruang pembinaan karakter,” tegasnya.
Fikri berharap peristiwa ini menjadi evaluasi serius bagi jajaran Pemkab Bolmut agar lebih responsif terhadap kegiatan pendidikan dan pembinaan pelajar.
“Jangan sampai anak-anak kita berpikir pemimpin daerahnya hanya muncul saat acara yang menguntungkan secara politis,” tandas Fikri.