Kontras.id, (Banggai) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, selama kurang dari empat jam pada kembali menyebabkan bencana banjir di Desa Dowiwi, Minggu 06/07/2025 dini hari.
Dua sungai yang melintasi wilayah ini, yakni Sungai Komuyang dan Sungai Anyamon, meluap sekitar pukul 05.00 WITA dan merendam pemukiman warga.
Air bah dari luapan sungai mencapai lutut orang dewasa, membuat aktivitas warga lumpuh dan menambah kekhawatiran terhadap bencana serupa yang kerap terjadi setiap tahun.
“Desa kami ini sudah langganan banjir. Kalau hujan deras, pasti sungai meluap karena dangkal dan penuh endapan,” kata Yulianus Kaleke (43), warga Desa Dowiwi.
Menurutnya, satu-satunya solusi adalah pembangunan tanggul untuk menahan luapan air saat intensitas hujan tinggi.
Baca Juga: Warga Kalumbangan Banggai Keluhkan Banjir, Proposal Drainase Tak Dijawab
Hal ini diamini oleh Kepala Desa Dowiwi, Abniel Saky yang mengatakan bahwa pihaknya telah berulang kali mengajukan proposal pembangunan tanggul ke instansi terkait.
“Kami sudah ajukan permohonan ke BPBD dan Dinas PUPR Banggai. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ujar Abniel.
Ia menegaskan bahwa pembangunan tanggul atau bronjong di aliran Sungai Komuyang sangat penting untuk mencegah bencana banjir yang terus berulang setiap musim hujan.
Warga berharap pemerintah Kabupaten Banggai segera turun tangan dan merealisasikan usulan tersebut. Tanpa upaya konkret, masyarakat Desa Dowiwi terancam terus hidup dalam bayang-bayang banjir setiap tahunnya.
“Kami butuh solusi nyata, bukan janji. Kalau tanggul dibangun, kami tidak harus cemas tiap hujan datang,” tegas Yulianus Kaleke.