Kontras.id, (Banggai) – Puluhan rumah warga di Desa Kalumbangan, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, kerap terendam air hujan akibat tingginya curah hujan dan buruknya saluran drainase.
Genangan air tidak hanya mengganggu aktivitas harian, tapi juga meresahkan masyarakat.
Warga setempat mengaku sudah lelah dengan kondisi tersebut dan mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah untuk turun tangan segera.
Kepala Desa Kalumbangan, Arwin Hatta mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal pembangunan drainase ke Pemkab Banggai dan Pemprov Sulawesi Tengah, namun belum mendapat tanggapan.
“Kami pemerintah desa Kalumbangan saat ini butuh realisasi proposal yang telah diajukan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya dinas terkait untuk dibuatkan drainase di desa kami di sepanjang jalan trans Sulawesi. Proposal ini sudah 3 tahun lamanya tapi tak kunjung ada realisasinya,” ujar Arwin kepada Kontras.id, Jumat, 04/07/2025.
Hal serupa disampaikan Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kalumbangan, Faisal Isima. Ia mengungkapkan bahwa banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menggenangi fasilitas umum.
“Bukan hanya rumah warga, tetapi kantor desa dan kantor BPD juga ikut terendam air ketika hujan turun,” ungkap Faisal.
Faisal menjelaskan bahwa sejak tahun 2022 pemerintah desa dan BPD telah mengusulkan pembangunan drainase kepada Gubernur Sulawesi Tengah. Namun, pihak provinsi menyarankan pengajuan dialihkan ke Balai Jalan Provinsi karena lokasi berada di jalur nasional.
“Tapi disarankan memasukan proposal di Balai Jalan Provinsi Sulteng (Sulawesi Tengah) kerana status jalan nasional,” ujar Faisal.
Proposal tersebut telah diajukan sebanyak tiga kali, tahun 2022, 2023, dan 2024 namun belum membuahkan hasil.
“Namun tetap sampai dengan hari ini tak kunjung ada realisasinya. Kami memohon kepada bapak Gubernur Sulteng Anwar Hafid kiranya bisa membantu pembangunan riol tersebut,” harap Faisal.
“Kami juga meminta bapak Bupati Banggai Amirudin Tamoreka bisa mengawal aspirasi masyarakat Kalumbangan melalui dinas terkait untuk ditindaklanjuti ke Balai Jalan Provinsi Sulteng,” sambungnya.
Tak hanya kepada pemerintah eksekutif, masyarakat Kalumbangan juga menaruh harapan kepada legislatif, khususnya DPRD Banggai dan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.
“Terkhusus juga anggota DPRD Banggai, bapak Irwanto Kulap dan anggota DPRD Provinsi Sulteng, ibu Maryam Tamoreka yang meraup suara terbanyak di desa kami saat Pileg 2024, kami mohon agar bisa melihat dan mengawal aspirasi masyarakat kami,” tandas Faisal.