Example floating
Example floating
DaerahHeadlineHukumPeristiwa

Video Adu Mulut Kapolres Boalemo dan Pelaku PETI Viral, Kasubdit Tipiter Polda Disebut

×

Video Adu Mulut Kapolres Boalemo dan Pelaku PETI Viral, Kasubdit Tipiter Polda Disebut

Sebarkan artikel ini
Kapolres Boalemo
Tangkpan layak suasana adu mulut antara Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi dengan seorang pelaku pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang diketahui bernama Marten yang viral di media sosial,(foto dok. Kontras.id).

Kontras.id, (Gorontalo) – Sebuah video berdurasi 2 menit 43 detik yang memperlihatkan adu mulut antara Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, dan seorang pelaku pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang diketahui bernama Marten viral di berbagai platform media sosial, Rabu 04/06/2025.

Dalam rekaman yang tersebar luas itu, AKBP Sigit terlihat tiba-tiba marah usai mendengar pernyataan Marten yang tengah melakukan panggilan telepon. Marten mengaku kepada lawan bicaranya bahwa dirinya hendak dipukul oleh Kapolres Boalemo.

“Bang alatnya (excavator _red) saya ditahan, saya dipanggil ke polres, saya datang kepolres Kapolres Boalemo mahu pukul saya pak,” ujar Marten dalam panggilannya yang terdengar dalam video tersebut.

Ucapan itu memicu reaksi keras dari Kapolres Boalemo. AKBP Sigit yang sedang memantau dari luar ruangan langsung melangkah cepat ke dalam ruangan, menerobos sejumlah anggota yang berdiri di pintu. Dengan nada tinggi, ia membantah keras tudingan yang dilontarkan oleh Marten yang sedang menelepon.

“Tidak ada saya memukul kamu. Saya hanya kasih tahu jangan mengancam anggota saya,” tegas Sigit.

Sigit menjelaskan kepada Marten bahwa kehadirannya di lokasi adalah bagian dari upaya penertiban terhadap aktivitas PETI yang disebutnya terlihat jelas dari pinggir jalan.

“Saya tidak ada urusan, saya hanya menertibkan. Itu (aktivitas _red) kelihatan dari pinggir jalan (raya _red),” kata Sigit.

Marten yang merasa keberatan karena alat berat miliknya dihentikan saat bekerja, menuntut adanya dasar hukum atas tindakan tersebut.

“Seharusnya bapak datang baik-baik. Kalua ada penertiban, harusnya ada sprinnya (surat perintah _red). Kalau saya salah, silahkan saya ditangkap,” ucap Marten dengan nada tinggi.

Ia bahkan menyebut keterlibatan pejabat Ditreskrimsus Polda Gorontalo dalam aktivitas yang dijalankannya. Menurut Marten, perintah bekerja di lokasi tambang datang dari Kasubdit Tipiter, AKBP Firman. Ia meminta Kapolres untuk menghubungi langsung yang bersangkutan.

“Kasih lihat sprinnya, jika kalau berurusan biar Krimsus (Ditreskrimsus) Polda. Yang perintahkan saya bekerja di sini Kasubdit Tipiter, AKBP Firman, telfon pak Firman,” ujar Marten.

Pernyataan itu membuat suasana kembali memanas. AKBP Sigit merespons cepat dengan menepis klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewajiban untuk mengikuti instruksi pihak lain di luar kewenangannya.

“Emang si Firman siapa? Tidak ada urusan sama Firman, saya nda ada urusan sama Firman,” balas Sigit dengan nada tegas.

Informasi yang diterima Kontras.id, kejadian adu mulut tersebut terjadi pada Selasa malam, 3 Juni 2025 kemarin.

Hingga berita ini ditulis, Kontras.id masih berusaha mendapatkan keterengan resmi dari Polda Gorontalo dan Kapolres Boalemo terkait insiden ini.

Share :  
Example 120x600