Example floating
Example floating
DaerahHeadlineHukumKriminalPeristiwa

Penanganan Kasus Penganiayaan Aktivis Mandek, Mahasiswa Desak Kasat Reskrim Polres Gorontalo Dicopot

×

Penanganan Kasus Penganiayaan Aktivis Mandek, Mahasiswa Desak Kasat Reskrim Polres Gorontalo Dicopot

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Gorontalo
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Mahasiswa sedang menyampaikan orasi di depan Markas Polres Gorontalo, Selasa 27 Mei 2025,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Gorontalo) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polres Gorontalo, Selasa 27/05/2025.

Mereka menuntut keadilan terkait dugaan pemukulan terhadap Presiden BEM Nusantara, Harun Alulu oleh orang tak dikenal (OTK) beberapa waktu lalu.

Massa aksi juga mendesak pencopotan Kasat Reskrim Polres Gorontalo karena dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya.

Dalam orasinya, Naviq Gobel mengkritisi lambannya Aparat Penegak Hukum (APH) dalam menangani laporan kasus kekerasan tersebut. Menurutnya, meskipun laporan sudah masuk dua minggu lalu, hingga saat ini tidak ada perkembangan yang menunjukkan langkah konkret dari pihak kepolisian.

“Laporan ini sudah ada di Polres Gorontalo selama dua minggu, namun tak ada tindakan serius yang terlihat dalam penanganan kasus ini,” ujar Naviq.

Mahasiswa juga menyatakan kekecewaannya karena Kasat Reskrim Polres Gorontalo dinilai tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka merasa bahwa ketidakseriusan ini menggambarkan lemahnya kepemimpinan di lingkungan penyidik.

“Tidak ada keseriusan. Kapolda harus segera mencopot Kasat Reskrim karena tidak ada tindakan nyata dalam kasus ini,” tegas Naviq.

Aksi yang berlangsung dengan intensitas tinggi ini juga diwarnai dengan pembakaran ban, sebagai bentuk protes terhadap lambannya proses hukum.

Meskipun peserta yang terlibat dalam aksi tersebut tidak banyak, namun tekanan yang diberikan kepada institusi kepolisian sangatlah besar.

Share :  
Example 120x600