Kontras.id, (Gorontalo) – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Umar Karim, menyampaikan desakan keras kepada aparat kepolisian agar segera mengusut kasus penganiayaan yang dialami oleh Koordinator BEM Nusantara Provinsi Gorontalo, Harun Alulu.
Insiden tersebut menjadi perhatian publik setelah beredar kabar bahwa Harun Alulu, seorang aktivis mahasiswa sekaligus penggiat demokrasi, mengalami tindak kekerasan fisik oleh pihak tak dikenal.
Kasus ini memunculkan spekulasi luas di tengah masyarakat mengenai kemungkinan adanya motif di balik kejadian tersebut. Umar Karim menilai kasus ini tidak bisa dianggap sebagai insiden biasa.
“Saya meminta polisi segera mengungkap penganiayaan kepada Koordinator BEM Nusantara. Polisi harus mengungkap motifasi apa dibelakang peristiwa tersebut,” tegas Umar kepada Kontras.id, Selasa 13/05/2025.
Baca Juga: Koordinator BEM Nusantara Gorontalo Diserang 4 Orang Tak Dikenal, Upaya Pembungkaman Kritik?
Menurut politisi yang akrab disapa UK ini, posisi Harun sebagai aktivis membuat kasus ini tidak bisa dilihat semata-mata sebagai persoalan kriminal umum. Ada potensi kuat bahwa peristiwa tersebut berkaitan erat dengan aktivitas advokatif dan sikap kritis Harun terhadap berbagai isu.
“Kejadian yg menimpa Koordinator BEM tidak bisa dipandang masalahan penganiayaan biasa, mengingat aktifitasnya sebagai penggiat demokrasi dan aktifis bisa saja publik mempersepsikan masalah ini sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan dan demokrasi sehingga perlu polisi segera mengungkap permasalahan ini,” ujar UK.
Baca Juga: Koordinator BEM Nusantara Gorontalo Dianiaya OTK Berkostum Ninja
Politisi Nasdem ini menekankan bahwa jika aparat hukum lambat menangani kasus ini, akan muncul ketidakpercayaan di tengah masyarakat, terutama kalangan mahasiswa yang tengah memperjuangkan aspirasi rakyat.
UK juga berharap agar Kapolda Gorontalo bisa turun tangan langsung dalam pengungkapan kasus ini demi menjaga integritas hukum dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Pentingnya pengungkapan kasus ini maka sebaiknya Kapolda yg memberi atensi langsung,” kata UK.
Baca Juga: Aktivis BEM Nusantara Gorontalo Diduga Dianiaya Usai Demo Tambang Pohuwato
Kasus ini menjadi alarm bagi semua pihak bahwa kebebasan berekspresi dan bersuara di ruang demokrasi harus tetap dilindungi. Aparat penegak hukum pun diharapkan tidak hanya mengungkap pelaku, tapi juga memastikan peristiwa serupa tidak terulang.