Kontras.id, (Gorontalo) – Pemerintah Kabupaten Gorontalo membantah tudingan melakukan pembiaran terhadap kondisi jembatan putus di Kecamatan Pulubala.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Asisten I Setda, Nawir Tondako, saat menemui massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo yang menagih janji Bupati Sofyan Puhi terkait perbaikan infrastruktur tersebut, Selasa 06/05/2025.
Aksi mahasiswa yang berlangsung di kantor Pemkab Gorontalo itu menjadi buntut dari kekesalan masyarakat Pulubala, yang merasa diabaikan karena kerusakan jembatan hingga kini belum ditangani secara nyata.
Mereka menilai janji pemerintah yang dilontarkan saat peninjauan beberapa waktu lalu tak kunjung direalisasikan.
Menanggapi hal itu, Nawir menegaskan bahwa tuduhan pembiaran tidak berdasar. Ia menyebut bahwa pemerintah telah berupaya mencari solusi meskipun terkendala anggaran.
“Pemerintah daerah atau bapak Bupati tidak benar melakukan pembiaran, Karena kita sejauh ini sedang melakukan upaya-upaya untuk perbaikan jembatan,” ujar Nawir.
Nawir menyampaikan bahwa kondisi darurat ini merupakan bencana yang tak terduga dan tetap memerlukan proses administratif dalam pelaksanaannya.
“Ini juga kan bencana alam yang tidak pernah direncanakan dan keadaannya juga darurat. Tapi memang penanganan dan perbaikan itu ada prosedur yang juga harus kita lakukan biar kita sukses dan selamat,” kata Nawir.
Langkah konkret yang kini tengah disiapkan adalah kerja sama dengan perusahaan PT PETS, yang disebut akan meminjamkan jembatan sementara demi memulihkan akses Pulubala. Nawir menyampaikan, koordinasi teknis tengah dilakukan agar proses bisa segera berjalan.
“Mengapa demikian, Karena mereka juga membuat laporan pertanggungjawaban terkait perjanjian kerja sama yang kita sampaikan,” ungka Nawir.
“Alhamdulillah kami sudah terima draftnya dari sana dan sebenarnya kami hari ini akan melaksanakan rapat dengan pimpinan untuk melakukan koordinasi tentang bagaimana menindaklanjutinya,” jelas Nawir.
Baca Juga: Tagih Janji Bupati Gorontalo Perbaiki Jembatan Pulubala, BEM UG Aksi
Sementara itu, Asisten II Setda, Darwin Romi Syahrain, menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Gorontalo karena tidak bisa hadir menemui massa aksi secara langsung. Ia mengatakan Bupati sedang menjalankan agenda penandatanganan kerja sama dengan PLN.
“Pak Bupati menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir disini karena sedang melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT PLN terkait layanan energi listrik di Kabupaten Gorontalo,” imbuh Romi.
Romi mengatakan bahwa pembangunan jembatan secara permanen masih belum bisa dipastikan waktunya, namun jembatan sementara menjadi opsi yang sedang dikebut melalui kerja sama lintas instansi.
“Untuk saat ini perbaikan jembatan secara permanen belum dapat dipastikan. Tapi untuk saat ini kita masih menyelesaikan semua tehnisnya untuk menggunakan jembatan sementara yang di pinjam dari perusahaan PT PETS yang ada di Kabupaten Pohuwato bekerja sama dengan pemerintah Provinsi,” tandas Romi.
