Kontras.id, (Gorontalo) – Kapolsek Marisa, Polres Pohuwato, Iptu RAA diduga melakukan intimidasi terhadap para pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Hulawa, Kecamatan Buntuliya, Kabupaten Pohuwato.
Dugaan ini mencuat setelah sejumlah penambang mengaku mendapatkan tekanan untuk membayar atensi atau uang keamanan.
Menurut sumber Kontras.id, intimidasi tersebut dilakukan dengan cara memerintahkan bawahannya untuk mendatangi para penambang ilegal. Mereka diarahkan untuk menyetorkan sejumlah uang kepada seseorang berinisial YR alias Oca yang diduga memiliki kedekatan dengan Kapolsek.
“Semua pelaku PETI di Hulawa sudah tahu ke mana mereka harus menyetor jika tak ingin diganggu,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa para penambang merasa tertekan karena tidak memiliki pilihan lain. Jika mereka tidak menyetorkan uang yang diminta, maka aktivitas pertambangan mereka akan mendapat gangguan dari pihak kepolisian.
“Kalau tidak disetor ke Oca, para pelaku PETI akan diganggu saat bekerja,” kata sumber.
Sumber mengungkapkan bahwa uang keamanan yang harus disetor cukup besar, karang lebih Rp 50 juta setiap alat berat sehingga semakin menekan penghasilan para penambang. Hal ini membuat mereka merasa diperas dalam kondisi yang sudah sulit.
“Anggota kepolisian dari Polsek Marisa sering mendatangi para pelaku dan menyampaikan bahwa hal itu perintah Kapolsek. Atensi itu harus diberikan kepada saudara Oca setiap bulan,” ungkap sumber.
Sumber juga menyebutkan bahwa YR alias Oca diduga menjadi perantara utama dalam pengumpulan dana tersebut di wilayah PETI Hulawa. Ia dikatakan aktif dalam meminta setoran dari para penambang atas arahan Kapolsek.
Kontras.id telah berupaya menghubungi Kapolsek Marisa, Iptu Roby Andri Ansyari untuk mengonfirmasi dugaan ini. Namun, hingga berita ini ditulis, Rabu 29/01/2024, pesan yang dikirim hanya dibaca tanpa ada tanggapan dari perwira lulusan Akpol 2019 tersebut.
Sementara itu, Kontras.id masih terus berupaya mendapatkan klarifikasi dari YL alias Oca untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.