Kontras.id, (Gorontalo) – Srikandi Fraksi Golkar, DPRD Kabupaten Gorontalo, Wilfon Malahika terang-terangan menolak rencana pemberlakuan sistem Pemilihan Umum (Pemilu) proporsional tertutup pada Pemilu Legislatif 2024.
Proporsional tertutup adalah sistem Pemilu yang hanya memungkinkan masyarakat memilih partai politiknya saja, bukan calon wakil rakyat secara langsung.
Wilfon menjelaskan, alasannya menolak sistem Pemilu proporsional tertutup karena ia ingin memberikan ruang sebesar-besarnya kepada rakyat untuk menikmati demokrasi atau menyatakan sikap siapa yang diinginkan untuk mewakili suara mereka di legislatif.
“Pada prinsipnya saya sangat setuju jika Pemilu tetap dilaksanakan secara sistem proporsional terbuka. Kenapa? Supaya kita bebas berdemokrasi untuk menyampaikan sikap,” tegas Wilfon, Rabu 18/01/2023.
Menurut Anggota Legislatif (Aleg) Dapil Boliyohuto Cs ini, proporsional terbuka bertujuan menampik kecurigaan masyarakat tentang menguatnya oligarki dan nepotisme di internal partai politik.
“Pada prinsipnya sistem (proporsional terbuka) yang saat ini berjalan, sudah sangat baik. Tapi jangan hanya jalan di tempat, harus ada inovasi kedepan yang harus kita raih,” kata Wilfon.
“Berikan ruang kepada masyarakat untuk menentukan siapa yang mereka inginkan untuk mewakili suara mereka di legislatif,” tandas Wilfon.
Penulis : Thoger