Kontras.id, (Aceh) – Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) perwakilan Kota Lhokseumawe, Ibnu Sina menantang Penjabat (Pj) Walikota Dr. Drs. Imran M.Si., untuk mengaktifkan kembali beberapa sarana yang telah rampung dibangun namun diterlantarkan oleh pemerintah sebelumnya.
Ibnu menuturkan, beberapa bulan sebelumnya mereka telah melakukan pendataan terhadap beberapa bangunan milik pemerintah Lhokseumawe yang terkesan diterlantarkan.
Menurut Ibnu, sejumlah bangunan yang dibangun oleh pemerintah telah menguras milyaran uang negara. Tetapi hingga saat ini, bagunan tersebut belum mampu memberikan kotribusi untuk peningkatan pendapatan daerah.
Bahkan, kondisi bangunan tersebut, tambah Ibnu, sudah sangat memperihatikan, bila terus diterlantarkan maka kondisi itu akan bertambah parah dan butuh biaya besar untuk renovasi.
“Saya tantang Pj Walikota untuk mengaktifkan seluruh bangunan mati itu menjadi produktif dan mampu meningkatkan PAD,” ujar Ibnu, Jumat 09/09/2022.
“Kita melihat langkah Pj Walikota sejak pelantikan sudah sangat tepat, terutama dalam mengatasi beberapa persoalan yang sangat menonjol terlihat seperti sektor kebersihan kota dan genangan air di pusat kota saat hujan. Kegiatan yang di inisiasi Pj Walikota terlihat sangat positif dan pro rakyat,” tambah Ibnu.
Namun, kata Ibnu, mengaktifkan bangunan terbengkalai sama pentingnya. Agar milayaran rupiah uang negara yang telah dikucurkan untuk membangun sejumlah gedung tersebut tidak mubasir dan terkesan sia-sia sebagaimana termaktub di dalam konsep studi kelayakan proyek bangunan tersebut diawal kegiatan.
“Hal ini, juga sangat penting, dan butuh perhatian serius dari pemangku jabatan di pemerintahan kota Lhokseusumawe, terutama Pj Walikota, agar masyarakat tidak menilai bahwa program yang dicetus selama ini hanyalah sebuah pencitraan,” jelas Ibnu.
Apalagi, lanjut Ibnu, Pj Walikota adalah utusan terbaik dari Pemerintah Pusat, beliau juga asli putra terbaik Kota Lhokseumawe yang sebelumnya bertugas di Kementerian dalam Negeri (Mendagri).
“Oleh sebab itu, tantangan ini bukan tugas yang berat bila serius ingin membenahi, memajukan dan membuat perubahan Pemko Lhokseumawe yang lebih progresif, dimana sebelumnya pemko lhokseumawe terkesan berjalan stagnan selama lima belas tahun ini,” tutup Ibnu.
Penulis Ahmad Mirzda