Kontras.id, (Gorontalo) – Polemik antara Wahid Badu dan Partai Golkar semakin memanas. Hali ini dipicu oleh pernyataan Bendahara DPD II Partai Golkar Kabupaten Gorontalo, Rolly Hippy yang menyebut bahwa pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II untuk tidak memilih Wahid Badu sebagai Pimpinan Kecamatan (PK) dikarenakan yang bersangkutan sudah 4 periode menduduki jabatan itu.
“Empat Periode menjabat sebagai ketua PK itu tidak benar, saya baru dua periode. Periode pertama hasil Muscam (musyawarah kecamatan) 2010, periode kedua hasil Muscam 2016,” tegas Wahid, Selasa 05/06/2022.
Baca Juga : Tinggalkan Golkar, Wahid Badu Resmi Gabung PPP
Baca Juga : Merasa Tak Dibutuhkan Lagi Oleh Ketua DPD II, Alasan Wahid Badu Tinggalkan Partai Golkar
Menurut Wahid, secara tidak langsung ada perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh Ketua DPD II, Hendra Hemeto terhadap dirinya.
“Kalau alasan kaderisasi, ya harus berlaku sama kepada semua PK. Namun buktinya Ketua PK Batudaa Pantai masih diberikan persetujuan untuk Periode ke 3 sebagai Ketua PK,” ucap Wahid.
“Dan perlu juga dicatat, bahwa ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo juga saat ini pada posisi Periode ke 3,” lanjut Wahid.
Sedangkan untuk posisi pimpinan harian (Pinhar) Wahid mengaku pernah menduduki jabatan wakil sekretaris, tapi itu hasil musyawarah daerah (Musda) tahun 2010. Sementara hasil Musda 2011 dirinya dipercayakan menjadi anggota disalah satu bidang.
“Saya kemarinmenyerahkan pernyataan pengunduran diri dari partai Golkar, langsung baik melalui grup WA (WhatsApp) partai serta status di medsos FB (Facebook) hanya 2 hal. 1. Penyampaian ucapan terimakasih kepada Partai golkar yang telah memberikan ruang kepada saya untuk mengabdi kepada masyarakat melalui DPRD, ke 2 saya menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan hilang saya,” terang Wahid.
Baca Juga : Wahid Badu Keluar Dari Golkar, Rolly : Hal Biasa dan Nggak Ngaruh Untuk Partai
Wahid meminta, agar Rolly Hippy berbicara sesuai data dan fakta bukan hanya asumsi beleka.
“Kedepan saya berharap pak Rolly untuk menyampaikan berita ke khalayak harus berdasarkan data yangg otentik, dan saya berdoa kepada kita semua untuk sesuatu selalu dibimbing oleh Allah SWT, sehingga kita terhindar dari berita hoax,” tandas Wahid.
Di tempat yang berbeda Rolly Hippy saat dimintai tanggapannya oleh Kontras.id menegaskan, dirinya tidak ingin berdebat mengingat Wahid Badu bakan lagi bagian dari Partai Golkar.
“Mohon maaf, saya tidak ingin berpolemik lagi tentang masalah ini. Sebab pak wahid bukan lagi bagian dari partai golkar,” tutur Rolly.
Rolly berpesan kepada Wahid Badu, agar menjadi kader yang baik di partai barunya.
“Silahkan berkiprah di partai baru. Hanya pesan saya kepada beliau, jadilah kader partai yang sejati, kader yang benar-benar mampu memberikan yang terbaik untuk organisasi,” tandas Rolly.
Penulis : Khalid Moomin
