Kontras.id, (Gorontalo) – Perseteruan antara Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Gorontalo, Safrudin Hanasi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadisporapar) Syamsul Baharuddin berakhir damai.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Syam T. Ase melalui sambungan telepon, Senin 07/02/2022 malam. Syam mengungkapkan, untuk mengakhiri perseteruan kedua belah pihak dirinya telah mempertemukan Safrudin dan Syamsul disalah satu hotel di Kota Manado.
“Saya sudah memediasi dan mempertemukan mereka berdua (Safrudin Hanasi dan Syamsul Baharuddin). Alhamdulillah kedua belah pihak sepakat berdamai. Bapak Safrudin sudah meminta maaf dan pak Syamsul juga sudah memberi maaf,” ungkap Syam.
Syam mengatakan, upanya untuk mendamaikan kedua belah pihak merupakan instruksi dari Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.
“Intruksi Bupati Gorontalo begitu, didamaikan. Sesama manusia pasti tidak ada yang luput dari kesalahan dan khilaf,” tutur Syam.
Syam menegaskan, meski kedua belah pihak telah berdamai, fungsi pengawasan anggota DPRD terhadap kebijakan pemerintah daerah akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“DPRD itu adalah mitra pemerintah. Terhadap pengawasan akan tetap berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai anggota DPRD. Fungsi kontrol silahkan, tapi tidak boleh masuk ke pribadi seseorang,” tegas Syam.
Syam berharap, persoalan yang pernah terjadi kepada Safrudin dan Syamsul dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi seluruh pihak, termasuk anggota DPRD Kabupaten Gorontalo lainnya.
“Saya berharap kita semua dapat mengambil pelajaran dari persoalan ini. Semoga keseimbangan antara pemerintah daerah dan DPRD bisa berjalan baik demi pembangunan daerah kedepan,” tutup Syam.
Keputusan untuk damai tersebut ikut dibenarkan oleh Safrudin Hanasi. Ia mengatakan, secara pribadi mengucapkan permintaan maaf jika disaat memberi pernyataan telah berlebihan.
“Iya, sudah berdamai. Kalau ada pernyataan saya yang mungkin berlebihan dan itu dianggap menyerang pribadi, saya minta maaf. Pertemuan hari ini sudah ada kesepahaman,” ungkap Safrudin.
Sementara Syamsul Baharuddin mengaku, dirinya telah menerima permintaan maaf dari Safrudin.
“Secara pribadi kami sudah saling meminta maaf. Jadi dengan pernyataan maaf pak Hanasi, maka saya sudah memaafkan. Saya kira sebagai manusia biasa harus saling memaafkan,” tandas Syamsul.
Diketahui, perseteruan kedua belah pihak bermula dari kata penjilat yang ditudingkan Safrudin di media online beberapa waktu lalu. Tak terima perkataan itu, Kadisporapar Syamsul Bahrudin melaporkan Safrudin ke Polres Gorontalo atas dugaan pencemaran nama baik.
Penulis : Thoger