Kontras.id, (Gorontalo) – Sindiran Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Gorontalo Iskandar Mangopa terhadap Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo terkait pengaktifan kembali Husain Ui sebagai Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) mendapat tanggapan dari juru bicara (Jubir) Bupati, Nasir Tongkodu. Nasir menuding, Iskandar Mangopa tidak memahami mekanisme birokrasi.
“Pernyataannya Iskandar Mangopa yang mempersoalkan pemecatan Kadinsos Husain Ui oleh Bupati Gorontalo menunjukkan dia tidak memahami mekanisme birokrasi,” ucap Nasir, dikutip dari rilis yang dikirim ke redaksi Kontras.id, Kamis 13/01/2022.
Nasir menyebut, Anggota Legislatif (Aleg) Iskandar Mangopa seringkali membuat opini sembarangan yang tidak jelas makna dari apa yang disampaikannya. “Semestinya sebelum mengeluarkan statemen, Iskandar terlebih dulu mengerti tentang masalah yang dikomentari,” kata Nasir.
Nasir menilai, penyataan Iskandar selama ini terkesan beraroma tendensius dan faham tentang aturan birokrasi. Husain Ui kata Nasir, tidak dipecat tapi hanya di non aktifkan sementara karena yang bersangkutan tidak mampu menterjemahkan kebijakan bupati.
“Sehingga bupati mengambil keputusan untuk menonjobkan sementara, dan setelah dikembalikan lagi sebagai kepala dinas sosial. Jadi tidak dipecat, hanya dinonjobkan saja,” jelas Nasir.
Nasir mengatakan, karena ketidak tahuan Iskandar tentang mekanisme birokrasi maka dirinya memaklumi komentarnya Iskandar. Karena kata Nasir, pikiran Iskandar tidak sama jika dibandingkan dengan pikiran bupati.
“Ibarat bumi dan langit jika disandingkan, Iskandar buminya dan bupati langitnya.
Oleh karena patut pikiran Iskandar patut di up grade atau dicuci kembali. Sepak terjang Iskandar untuk merusak reputasi Bupati semakin memperlihatkan ketidakmampuannya menyandang wakil rakyat,” tutur Nasir.
Nasir mengaku keheranan atas sikap Iskandar yang selama ini mengkritik tanpa mendasar dan dinilai hanya asal bunyi saja. “Kenapa hanya dia (Iskandar) yang mengkritisi, sementara Aleg lainnya tidak mempertanyakan masalah penempatan kembali Husain Ui ke jabatannya?” tanya Nasir.
“Mungkin daya serap pikiran Iskandar sangat dangkal. Saya minta Iskandar lebih banyak belajar, agar tidak salah kaprah mengeluarkan kritiknya,” tandas Nasir.
Penulis : Thoger