Example floating
Example floating
Daerah

Petani di Gorontalo Ungkap Dugaan Penyeludupan Pupuk Bersubsidi

×

Petani di Gorontalo Ungkap Dugaan Penyeludupan Pupuk Bersubsidi

Sebarkan artikel ini
Diduga diseludupkan
Foto : Pupuk bersupsidi yang diduga diseludupkan dan ditemukan oleh petani Tomi Tintia warga Desa Molantadu Kecamatan Tomilito, Gorut,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Gorontalo) – Tomi Tintia (30), petani Desa Molantadu Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) mengungkap, dugaan terjadinya penyeludupan pupuk bersubsidi ke daerahnya.

Melalui via seluler Tomi mengaku, dugaan penyeludupan diduga dilakukan oleh salah satu warga Desa Molantadu dengan inisial HB alias Hendrik. Tomi mengatakan, ia sudah dua kali menemukan pupuk bersubsidi milik Hendrik ini diedarkan ke petani di desanya.

“Ini sudah kali kedua saya temukan. Tadi malam (Kamis 11/11) sekitar jam 12 (Pukul 24.00 Wita _red), pupuk ini diambil dari satu tempat. Tapi saya tidak tau pasti dari mana pupuk ini berasal, yang jelas bukan dari Tomilito. Pupuk ini sudah di distribusikan (Hendrik) ke petani,” kata Tomi, Jum’at 12/11/2021.

Tomi mengatakan, dirinya menemukan pupuk bersubsidi di rumah milik tetangganya Jubedi Bakari (48) sebanyak 1 ton, EM 1,5 ton, MN 300 Kg dan AT 300 Kg.

“Menurut pengakuan mereka, sumber pupuk itu dari HB alias Hendrik. Padahal dia bukan penyalur, tapi memperjual belikan pupuk subsidi milik pemerintah dengan harga jual tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), ponska 115 ribu dan urea 116 ribu rupiah,” kata Tomi.

“Hendrik menjual kisaran harga Rp200.000 hinnga Rp250.000 /50 Kg. Dugaan saya, pupuk subsidi yang disalurkan (Hendrik) ini puluhan Ton.” Sambung Tomi.

Tomi yang juga Ketua Kelompok Tani Agro Tani Desa Molantadu ini menduga, kegiatan penyeludupan pupuk bersubsidi ditenggarai ada permainan dengan kios penyalur yang ada di Kecamatan Tomilito.

“Saya khawatir ini ada permainan sama kios. Karena posisi tadi malam itu, sekitar Jam 7 (Pukul 19.00 Wita) sampai Jam 8 (Pukul 20.00 Wita) kios penyalur mendistribusikan pupuk urea ke petani. Tapi tiba-tiba, tengah malam Hendrik datang mendistribusikan pupuk phonska,” ucap Tomi

Tomi pertanyakan pengawasan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Utara terhadap Pupuk Subsidi Pemerintah. Ia meminta permasalahan ini segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait.

“Dimana pengawasan Dinas Pertanian selama ini? Saya berharap kepada dinas menindaklanjuti ini. Dan saya akan laporkan ini ke pihak APH (Aparat Penegak Hukum),” tegas Tomi.

Sementara Jubedi Bakari membenarkan, bahwa pupuk sebanyak satu ton berada di rumahnya dibeli dengan harga Rp 115.000 /50 Kg dari HB alias Hendrik.

“Terkait dengan pupuk itu saya tidak tau dari mana, yang jelas saya hanya beli dari HB alias Hendrik sebanyak 1 Ton dengan harga Rp. 115.000 per 50 Kg.” ucap Jubair via telepon, Sabtu 13/11/2021.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Gorontalo Utara Kisman Kuka menegaskan. Jika ada penyeludupan pupuk bersubsidi ditemukan masyarakat, pihaknya meminta untuk dilaporkan ke APH. Namun menurut Kisman, apabila bukti yang disodorkan hanya berupa foto, maka itu belum cukup.

“Jika terjadi penyeludupan Pupuk Subsidi Pemerintah segera laporkan ke pihak kepolisian, agar itu menjadi bukti. kalau cuman foto itu belum terlalu kuat,” tegas Kisman via telepon.

“Kebetulan komisi pengawas pupuk dari Kejaksaan dan Kepolisian itu masuk. Apalagi kejadian ini di Tomilito, dekat dengan Polres Gorut. Silahkan laporkan saja. Nanti juga kami pasti akan diundang,” ucap Kisman.

Hingga berita terbit, wartawan kami masih berusaha mencari keberadaan HK, EM, MN dan AT yang disebut dua narasumber di atas.

Penulis : M. Agus Lamatenggo
Editor : Anas Bau
Share :  
Example 120x600