Kontras.id, (Gorontalo) – Undangan doa haul sekaligus buka bersama oleh Pemerintah Desa Buhu, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, yang rencananya akan digelar Jumat (07/05/2021) mendapat sorotan dari Sekretaris Karang Taruna Desa Buhu, Kafrawi Abdul Rosul.
Pasalnya menurut Kafrawi, seharunya Kades Buhu memperhatikan surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian Nomor 800/2794/SJ yang meminta agar kepala daerah mengambil langkah pembatasan buka puasa bersama dan larangan open house Lebaran atau Idul Fitri demi memutus matarantai penyebaran Covid-19.
“Saya minta Kades yang beru saja dilantik bersabar dulu untuk melakukan eforia kemenangan, jangan karena ambisi ingin menunjukan bahwa sudah resmi dilantik lalu mengorbankan masyarakat kita,” tutur Kafrawi, Kamis 06/05/2021.
“Jangan sampai acara ini akan menimbulkan klaster baru Covid-19. Ingat pemerintah telah menghimbau kita untuk tidak berkerumun, guna memutus mata rantai Covid-19,” sambung pria yang sering disapa Ari ini.
Ari juga mempertanyakan tentang anggaran yang akan digunakan pada kegiatan buka bersama tersebut. Sebab menurut Ari, bahwa Kades yang baru saja dilantik tinggal melanjutkan anggaran desa 2021 yang sudah dibahas dan tetapkan oleh Kades sebelumnya bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Jangan sampai anggaran yang akan digunakan ini, menggeser salah satu anggaran yang menjadi kebutuhan mayarakat. Saya saran bersabar dululah, tunggu anggaran baru 2022. Jangan mengorbankan orang banyak, kasihan masyarakat,” tandas Ari.
Terpisah Kedes Buhu, Mohamad Daud Adam saat dimintai tanggapannya oleh salah satu awak media menjelaskan, bahwa pelaksanaan buka bersama yang nantinya digelar besok hari tersebut akan menerapkan protokol kesehatan.
“Kebetulan ada serah terima jabatan yang diselenggarakan oleh pemerintah kecamatan, jadi dirangkainkan dengan buka bersama,” terang Mohamad.
Sementara untuk anggaran buka puasa bersama kata Mohamad, disponsori oleh kelompok masyarakat Huyula yang patungan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kalau menggunakan anggaran dana desa dapatnya dari mana? Saya juga baru saja dilantik, jadi saya dapat anggaran dari mana? Saya merasa lucu baru dilantik kemudian memakai anggaran dana desa. Jadi anggarannya patungan, tidak ada kaitannya dengan pemerintah desa,” imbuh Mohamad.
Mohamad mengungkapkan, untuk pelaksanaan buka puasa bersama tetap akan dilaksanakan, karena telah diagendakan jauh sebelumnya. Kata Mohamad, bagaimana pihaknya membatalkan kegiatan tersebut sementara hal itu sudah menjadi niatan Kelompok Masyarakat Huyulu.
“Karena mereka sudah patungan untuk kegiatan itu, maka saya juga kan. Memang jauh sebelum pelarangan itu, sudah diagendakan dari awal. Jadi sebelum saya dilantik, mereka sudah merencanakan untuk buka bersama,” tandas Mohamad.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau