Kontras.id (Pohuwato) – Meski tak lagi menjabat sebagai kepala daerah, kharisma seorang Syarif Mbuinga tak pernah redup. Tak heran, sosok pasisa (sapaan akrabnya) masih begitu didambakan.
Senyuman khas, gestur, dan pembawaannya yang sangat berwibawa masih begitu memikat siapa saja yang ditemuinya. Entah itu masyarakat, para ASN, hingga para pejabat Forkopimda.
Hal ini pun nampak dalam setiap kegiatan daerah yang sempat dihadirinya. Mulai dari acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 kabupaten Pohuwato (25/02/2021), hingga pada upacara adat ‘Moloopu’ bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, Sabtu (27/02/2021).
“Pak Syarif memiliki aura yang membuat suasana orang-orang disekitarnya menjadi lebih positif. Ditambah lagi cara dan gaya Pasisa dalam berkomunikasi yang sangat bersahabat, siapapun pasti terpikat olehnya,” ungkap Edy Sijaya.
Tak sedikit yang berasumsi bahwa kharisma Syarif itu sudah bawaan sejak lahir. Artinya, hal tersebut tidak dipelajari namun terbentuk secara alamiah.
“Bisa jadi itu terbentuk karena beberapa faktor. Terutama dari faktor lingkungan keluarganya yang dikelilingi orang-orang hebat, ditambah pengalaman beliau di politik yang sudah terbilang panjang,” tambah akademisi Pohuwato itu.
Kini Syarif telah kembali menjadi masyarakat biasa. Masyarakat biasa yang masih sangat dihormati dengan segala kerinduan akan kepemimpinannya.
Usia Syarif saat ini baru menginjak 47 tahun. Usia yang masih begitu panjang bagi seorang politisi dalam melanjutkan karir perpolitikannya.
Kesempatan emas bagi masyarakat Provinsi Gorontalo untuk bisa memiliki pemimpin yang berkharisma pun masih terbuka lebar.
Penulis : Hitler Simanungkalit Editor : Anas Bau