Example floating
Example floating
DaerahOpiniPolitik

Musda PAN Berdampak Pada Simpatisan

×

Musda PAN Berdampak Pada Simpatisan

Sebarkan artikel ini
Fain Gadang
Foto : Fain Gadang,(foto Agus/Kontras.id)

Kontras.id (Opini) – Dalam beberapa waktu lagi Partai Amanat Nasional (PAN) akan melakukan Musyawarah Daerah (MUSDA) Yang ke-5 Di Kabupaten Gorontalo utara.

Maka dari itu dibukalah pencaringan calon formatur secara umum oleh panitia pelaksana, dari penjaringan tersebut hanya ada empat nama yang mendaftar sebagai calon formatur. Keempat nama ini salah satunya keterwakilan gender, seorang politisi muda serta seorang pengusaha sukses dibidang trafelling yang sebelumnya masuk di Partai Gerindra, dan sekarang maju ikut bertarung atas pinangan dari partai PAN sendiri.

Namun dalam perhelatan kali ini cukup berbeda dengan tahun MUSDA sebelumnya, dimana MUSDA Sebelumnya calon formaturlah yang berhak dipilih. Tapi sekarang berbeda, ada apa gerangan…??? Apakah partai berlambang Matahari ini sudah mengganti AD/ARTnya…??? Ataukah ada Nafsu besar yang harus dipaksakan oleh petinggi-petinggi PAN…???

Karena rasa penasaran yang terus menggeliat dalam benak, saya mencoba menghubungi ketua DPW PAN Provinsi Gorontalo Bpk Hj Ir. ANAS YUSUF yang juga sebagai Bupati Boalemo. Saya berkomunikasi dengan beliau via celular, berbincang dan mempertanyakan apakah ini memang sudah menjadi aturan PAN terbaru, atau ini hanya kepentingan oknum partai hingga membuat lobi-lobi dan penggiringan opini ke DPP gar Nafsu serakahnya bisa terwujud…???

Beliau menjawab, bahwa ini merupakan kebijakan dari DPP yang mana arahan pimpinan pusat mengharuskan bahwa yang berhak menjadi ketua DPD Adalah anggota legislstif aktif, sekalipun harus melanggar AD/ART Partai, dan kami di DPW sadar akan hal ini serta sudah menghitung plus minusnya ke depan.

Saya sebagai aktivis sekaligus pemerhati politik di Gorontalo Utara, menurut saya memang masalah ini akan sangat mempengaruhi kurangnya simpatisan PAN kedepan. Harusnya kalo berbicara kebijakan partai kenapa PAN membuka ruang penjaringan bakal calon formatur, ini justru membuka ruang adanya cela hukum perdata sebab yang diusulkan sudah langsung melalui penunjukan langsung DPP.

Tapi kalo ini akan terjadi dan dipaksakan, PAN kedepan bakal kehilangan simpatisan partainya. Dilihat dari perhelatan Pileg kemarin, dimana PAN kehilangan 2 kursi di Parlemen. Kwahatirnya saya, kedepan PAN hanya akan tersisa 1 kursi saja.

Harapan saya PAN harus bisa menempatkan orang-orang yang mempunyai skill dalam mengelolah organisasinya, seperti yang dilakukan oleh bpk Hj Roni Imbran sewaktu memimpin PAN. Beliau mampu membawa partai ini melesit dengan merebut wakil ketua diparlemen dengan jumlah 5 kursi di DPRD Gorontalo Utara.

Tapi apa boleh buat inilah politik, sekalipun kawan bakal jadi lawan begitupun sebaliknya. Kebijakan hanya berdasar pada kepentingan semata, sekalipun orang yang sudah membesarkan partai tidak akan pernah dianggap ketika kepentingan sudah merasuki.(**)

Penulis : Fain Gandang - Aktivis dan Pemerhati Politik
Share :  
Example 120x600